PKSBengkulu, Senin (12/10) - Ternyata banyak pihak yang berharap atas agenda Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-4 DPW PKS Bengkulu. Bukan hanya kader dan simpatisan, namun juga masyarakat umum yang memantau setiap perkembangan di tubuh PKS.
Adalah H. Ade Ali salah seorang warga di Kabupaten Lebong nampaknya mengikuti pula perkembangan agenda Muswil PKS ini. Menurutnya agenda Muswil PKS Bengkulu harus sejalan dengan apa yang ingin dicapai oleh PKS secara nasional dalam amanat Munas di Depok September yang lalu. Menurutnya, sebagai sebuah organisasi yang terstruktur tentunya PKS di daerah-daerah senantiasa mengacu arahan dan kebijakan dari pusat.
"Perlu baca platform kebijakan PKS, biar terarah. Platform ini merupakan dokumen yang merefleksikan visi, misi, program dan sikap partai terhadap berbagai persoalan bangsa. Platform menjadi motivasi dan penggerak utama kegiatan partai dan akan menjadikan segenap aset partai di semua sektor kehidupan yaitu sektor ketiga, sektor publik dan sektor swasta bekerja secara terintegrasi, kontinyu, fokus dan terarah. Sehingga sumberdaya partai yang terbatas bisa dikelola secara baik untuk mendapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan, dan secara langsung bisa dirasakan oleh konstituen serta masyarakat pada umumnya, " terang H. Ade saat menyampaikan pendapatnya terhadap PKS yang akan menjalankan Muswil.
Tokoh masyarakat yang juga dikenal sebagai seorang ustadz inipun mengutip salah satu ayat di dalam Al-Qur'an,
"Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan sholat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka." (QS Asy-syuura 38).
Ia menjelaskan, ayat ini memerintahkan kepada umat islam untuk bermusyawarah dari hal-hal yang kecil sampai yang global. Untuk mendapatkan hasil yang ideal perlu diperhatikan kepemimpinan yang mumpuni.
Lebih lanjut ia mengambil pendapat Syaikh Musthtafa Masyhur dalam buku Al-Qiyadah Wal Jundiyah yang menjelaskan pemimpin harus mempunyai akhlak dan sifat-sifat sebagai berikut: (1) Senantiasa mengharafkan akhirat dengan ikhlas karena Alloh; (2) Berdaya ingat kuat, bijak, cerdas, berpengalaman luas, berpandangan jauh, mampu menganalisis persoalan; (3) Berperangai penyantun, kasih sayang, lemah lembut dan ramah; (4) Sifat bersahabat; (5) Berani dan sportif; (6) Shidiq; (7) Tawadhu; (8) Memaafkan, menahan amarah dan berlaku ihsan; (9) Menempati janji dan sumpah setia; (10) Sabar; (11) Iffah dan kiram (kesucian dan tidak mudah tunduk dg hawa nafsu).
Iapun mengaitkan model kepemimpinan dengan karkater kepemimpinan kontemporer yang meliputi : (1) Memiliki karakter kepemimpinan spiritual; (2) Memiliki wawasan dan ilmu pengetahuan yang mencakup seluruh aspek yang diperlukan; (3) Mampu mendorong pergerakan islam ke depan dalam waktu dan tempat sesuai zamannya; (4) Menguasai ilmu manajemen; (5) Menguasai konsep kepemimpinan era perubahan; (6) Mampu mengatasi berbagai resiko; (7) Membangkitkan minat yang diperlukan organisasi; (8) Kepemimpinan mencakup budaya organisasi, dan kemampuan membangun budaya orang lain; (9) Melakukan gerakan tepat pada waktu yang tepat; (10) Terus mengembangkan cara berfikir baru; (11) Mempelajari sejarah; (12) Mengenali pelanggan, pelanggan potensial, dan melakukan penelitian.
Ia berharap kepemimpinan dalam tubuh PKS mampu memenuhi model kepemimpinan kontemporer tersebut. "Ada kata kunci yang paling tepat (untuk menggambarkan kepemimpinan itu) yakni melakukan gerakan yang tepat pada waktu yang tepat di semua tempat, walau bumi tidak belah ketupat, kalau bisa tidak diam di tempat," pungkasnya. (**)
0 komentar:
Posting Komentar