Logo Muswil - 4 PKS Bengkulu |
Perlu ditegaskan, bahwa saat ini PKS masih tetap berlayar di antara dua karang. Belum ada keputusan resmi terkait dukungan. Kepengurusan Dedi Haryono saat ini belum mengantongi SK dari Dewan Pengurus Pusat terkait dukungan PKS. Dua pasangan head to head memperebutkan tampuk kepemimpinan nomor 1 di Bengkulu ini merupakan pasangan yang sama-sama kuat dilihat dari basis massa dan partai pendukungnya. Ridwan Mukti - Rohidin Mersyah yang didukung 8 koalisi parpol dengan 29 kursi dewan provinsi melawan 2 koalisi parpol besar dengan dukungan 13 kursi dewan provinsi. Dua pasangan ini sama - sama bagaikan karang yang kuat di tengah laju perahu PKS. Entah pasangan mana kelak yang akan mempimpin Bengkulu pada lima tahun mendatang.
Dua pasangan ini masih sama-sama berpeluang mendapatkan dukungan PKS. PKS nampaknya masih memilih sikap bebas dan aktif saat ini. Bebas tidak terikat dengan salah satu pasangan calon manapun dan aktif melihat pasangan calon yang benar-benar punya kompetensi dan berpihak kepada rakyat. PKS bebas dan aktif mendayung perahunya untuk terus berlayar menuju cita-cita pembangunan Provinsi Bengkulu. Meskipun saat acara perdana Muswil berupa jalan sehat, beredar isue bahwa Sultan yang telah lama membangun kedekatan dengan PKS telah memberikan sumbangan hadiah untuk jalan sehat. Entah benar atau tidak, yang jelas informasi dari kalangan pejabat di internal, PKS takakan semurah kipas angin dan kulkas.
Namun masih muncul sebuah partanyaan menjelang Muswil PKS Bengkulu dalam waktu dekat ini. Akankah Muswil PKS Bengkulu menghasilkan arah dukungan ? Tentu tidak mudah menjawab pertanyaan ini. Perlu melihat kekuatan internal PKS dengan analisa kebijakan tokoh-tokoh ditingkat elitnya serta melihat tujuan dan rencana strategis Muswil PKS di Bengkulu ini. Muswil adalah momentum pergantian kepemimpinan dalam tubuh PKS.
Kepemimpinan ketua DPW PKS Provinsi Bengkulu saat ini, Dedi Haryono, ST akan berakhir pada 17 Oktober 2015 mendatang, usai terpilih dan dilantiknya ketua pengurus yang baru. Secara perhitungan capaian politik, kepemimpinan Dedi Haryono saat ini tidaklah mengecewakan. Di bawah kepemimpinannya, PKS Bengkulu pada pemilu tahun 2014 yang lalu memperoleh 75.826 suara atau 8,2 %. Ini diatas persentase perolehan PKS secara nasional yang berjumlah 8.480.204 suara atau 6,79 %. Sebagai perbandingan, pada pemilu tahun 2009, PKS Bengkulu memperoleh 65.187 suara atau 8,5 % dan suara PKS secara nasional berjumlah 8.206.955 atau 7,88 %.
Dari data ini diketahui bahwa selama kepemimpinan Dedi Haryono, perolehan suara PKS di Bengkulu mengalami peningkatan sebesar 10.639 suara, meskipun secara persentase suara PKS di Bengkulu mengalami penurunan sekitar 0,3 %. Hal itu senasib dengan perolehan suara PKS ditingkat nasional yang mengalami penurunan persentase sebesar 1,09 % namun juga mengalami peningkatan perolehan suara sebesar 273.249. Sedangkan jika dihitung jumlah sumbangan suara PKS Bengkulu untuk keseluruhan suara PKS secara nasional, PKS Bengkulu pada pemilu tahun 2014 yang lalu baru memberikan sumbangan suara 0,89 % suara, belum berbeda jauh dengan sumbangan suara pada tahun 2009 yang hanya sebesar 0,79 %.
Disisi lain, capaian kepemimpinan Dedi Haryono selama memegang amanah sebagai ketua DPW adalah soliditas internal PKS. Struktur dan kader PKS tampak masih solid. Belum terdengar ada perpecahan diinternal pengurus PKS Bengkulu. Hingga penetapan calon-calon peserta pilkada serentak yang diusung PKS pada 2015 ini, semua struktur PKS dari tingkat provinsi sampai ke kabupaten dan kecamatan masih terlihat solid. Bahkan terkait kebijakan internal PKS yang memilih netral untuk pilkada gubernurpun, struktur, kader dan simpatisan tetap solid menghormati keputusan tersebut.
Capaian-capaian yang dihasilkan pada kepengurusan Dedi Haryono seperti ini perlu diapresiasi. Disaat badai keras sempat menggoncang PKS menjelang pemilu tahun 2014 dan sedikit dinamika internal PKS Bengkulu pasca pencalonan pada pilgub tahun 2010 yang lalu, PKS Bengkulu tetap bisa melaju dan bertahan dengan perolehan suara nomor 7 terbesar. Apalagi jika dibandingkan dengan banyaknya partai politik saat ini yang mengalami perpecahan diinternal pengurusnya seperti dualisme kepemimpinan dan lain sebagainya. Selain itu, selama 5 tahun terakhir sumberdaya PKSpun tentu mengalami perkembangan, baik sumberdaya berupa pasilitas fisik maupun sumberdaya kader yang terus tumbuh dan bertambah.
Selanjutnya PKS Bengkulu perlu memandang jauh ke depan dan mengkonsolidasikan kembali kader-kadernya untuk meraih capaian yang lebih signifikan. Tentu jajaran pengurus, kader, dan simpatisan PKS berharap besar pada momentum Muswil yang ke empat nanti mampu memperteguh kedudukan PKS dan memberika angin segar bagi roda organisasi kedepan. Jika berkaca pada Musyawarah Nasional (Munas) PKS di Depok pada September yang lalu, Dewan Pimpinan Tingkat Pusat telah memutuskan target capaian politik PKS yang salah satunya adalah meraih perolehan suara pemilu tahun 2019 diatas 10 % secara nasional. Hal ini tentu harus diturunkan ke daerah-daerah termasuk ke Provinsi Bengkulu. Berapakah target capaian suara PKS di Provinsi Bengkulu pada pemilu tahun 2019 mendatang? Ini akan ditentukan pada saat Muswil nanti.
Tugas besar bagi kepengurusan PKS Provinsi Bengkulu diperiode mendatang adalah mengkonsolidasikan seluruh potensi kader dan struktur PKS dan mendistribusikannya secara maksimal untuk memberikan sebesar-besarnya kontribusi berkhidmat kepada rakyat, sebagaimana tema Muswil yang diusungnya, Berkhidmat Untuk Rakyat.
Baiamanakah posisi PKS Bengkulu pada pilgub 9 Desember 2015 mendatang? Akankah PKS masih memilih posisi “Berlayar Di antara Dua Karang?” Atau akan melabuhkan perahunya di salah satu karang yang ada ? Jawabannya mungkin iya, atau mungkin juga tidak. Tergatung dinamika politik dan kebijakan di tingkat elit PKS pasca Muswil nanti. Dewan Pengurus Tingkat Wilayah (DPTW) yang baru nantilah yang akan memutuskan arah kebijakannya. Semoga keputusan terbaiklah yang diambil oleh para penentu kebijakan dalam tubuh PKS. Selamat Muswil Ke-4 DPW PKS Provinsi Bengkulu. Maju terus PKS.
Bengkulu, 15 Oktober 2015
Ibnu Abdussalam
Penulis.
0 komentar:
Posting Komentar