-

  • Latest News

    Sabtu, 29 Maret 2014

    [Kisah Nyata] Dari Pedalaman Menuju Anggota Dewan | By @ewahyudie

    PKSBengkulu - Mengukur “Keanehan” segenap insan di tubuh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini seolah tak ada habisnya. Ada saja tindakan, atau keputusan-keputusan dalam hidup yang acap dianggap tak lazim bagi sebagian orang. Tak terkecuali dengan Anggota Dewan dari Fraksi PKS di DPRD Kabupaten Bengkalis yang satu ini.

    Bang Halim, demikian lelaki bernama lengkap Abdul Halim Hasibuan ini akrab disapa, memilih untuk tetap tinggal di KM. 33 Desa Tasik Serai, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis. Sebuah daerah pedalaman yang hingga hari ini belum teraliri listrik PLN. Pun dengan akses jalannya yang apabila musim penghujan tiba, genangan air penuh lumpur sudah menjadi tantangan sehari-hari. Berpuluh kilometer membentang. Menyajikan kesulitan bagi siapa saja yang akan pergi keluar dari daerah tersebut menuju kota. Entah untuk berbelanja, berobat, atau apapun keperluannya demi terpenuhi hajat hidup warga di sana.

    Kesulitan dan keterbatasan yang dialami masyarakat itulah yang membuat Bang Halim semakin meneguhkan pendiriannya untuk tetap tinggal di daerah tersebut. Seolah kacang yang tak ingin lupa kulitnya, segala bentuk keterbatasan dan kesulitan tinggal di daerah pedalaman yang sama, ia dapatkan sebelum menjadi anggota dewan, tak sedikit pun ingin ia hindari. Justru hal itulah yang semakin menguatkan azzam-nya untuk kukuh berjuang. Meningkatkan pengabdian lebih besar lagi kepada masyarakat setempat.

    “Saya masih warga pedalaman ini. Apa yang warga rasakan, seperti itu pula dengan saya. Dan memperjuangkannya adalah bagian hidup saya!,” demikian katanya.

    Berbilang tahun Bang Halim menyusuri jalanan itu. Berkendara sepeda motor mengarungi tanah berlumpur, jatuh bangun, mogok, bahkan acap harus menerobos kelamnya malam di sela rerimbunan. Lagi-lagi, hal itu tak membuatnya mengubah keputusan untuk pindah ke kota meski tawaran akan kemudahan terus berdatangan untuknya.

    Jauhnya akses ke Pulau Bengkalis tempat ia bertugas pun menyisakan cerita tersendiri untuknya. Semisal, apabila ada agenda rapat esok pagi pukul 09.00 maka Bang Halim harus berangkat dari rumahnya malam sebelumnya tak boleh kurang dari pukul 22.00, luar biasa!.

    “Ketidaklaziman” yang diketengahkan Bang Halim bukan tak berdasar. Pria berdarah Batak ini merasa, bahwa amanah dari masyarakat dan PKS yang diembankan kepadanya untuk menjadi anggota dewan tak ubahnya harapan akan perubahan bagi para pemukim di pedalaman yang harus ia perjuangkan. Itulah yang membuatnya merasa tak layak apabila harus pergi setelah mendapatkan amanah jabatan sebagai anggota dewan.

    Hingga pada akhirnya, keteguhan hati, perjuangan, serta mimpi Bang Halim tentang mudahnya akses jalan ke KM. 33 tempat ia tinggal membuahkan hasil. Minggu pertama bulan Februari 2013 lalu, Badan Anggaran DPRD Bengkalis memutusakan alokasi dana 20 Miliar untuk perbaikan jalan Gajah Mada, jalan poros yang menghubungkan Kota Duri ke pemukimannya. Dan tentu saja, Bang Halim menjadi satu-satunya anggota Banggar dari Kecamatan Pinggir yang turut andil dalam memperjuangkan keputusan tersebut.

    Selamat Bang! )|(

    Oleh: Eko Wahyudi
    Follow @ewahyudie on Twitter


    sumber : pksnongsa.org
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: [Kisah Nyata] Dari Pedalaman Menuju Anggota Dewan | By @ewahyudie Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top