-

  • Latest News

    Jumat, 14 Maret 2014

    "Bahaya PKS Jika Menang Pemilu" | Oleh: Saefudin Sae


    Oleh: Saefudin Sae*

    Kenyataan Politik dalam Rumah Demokrasi 

    **** 


    PKSBengkulu. Setiap partai pasti memiliki sejarah politik yang berbeda-beda dalam upaya memperjuangkan idiologi dan kepentingan rakyat. Jatuh bangun partai politik tidak luput dari kuatnya persaingan antara parpol dalam merebut dukungan rakyat. Segala upaya dilakukan baik cara yang bersih sampai yang kotor yang penting tujuan tercapai. Inilah karakter kehidupan dalam berpolitik, namun tidak kemudian selalu membenarkan bahwa politik harus ditempuh dengan cara kotor dan tidak manusiawi, karena tujuan berpolitik tidak untuk hajatan pribadi dan kelompok, tapi untuk hajatan masyarakat banyak yaitu kesejahteraan dan pemerataan.

    Tentu kita tidak membiarkan warna politik dan demokrasi bangsa ini tanpa bentuk dan penuh ketidakpastian. Saat ini rumah demokrasi sudah terbangun dengan kokoh dan luas, namun masih memerlukan perangkat dan sarana yang memadai dalam upaya menertibkan proses bernegara dan berbangsa. Setelah upaya tersebut dipenuhi, tugas berikutnya adalah mencari pelaksana sistem pemerintahan dan kenegaraan yang handal, profesional, visioner dan pro terhadap kepentingan rakyat.

    Pada sisi inilah peran individu atau pelaksana negara jauh lebih penting daripada rumah demokrasi dan perangkat-perangkat yang ada di dalamnya. Permasalahan bangsa ini bukan hanya disebabkan prilaku partai politik yang belum mencerminkan kesungguhan dalam mengelola negara, namun disebabkan juga oleh individu politisi yang bias orientasi dari amanah UUD 1945 yang didalamnya mengandung amanah mensejahterakan rakyat.

    Bahaya Partai Baru di Tubuh Demokrasi

    Sejak reformasi bergulir tepatnya 2009, pesta demokrasi dipenuhi oleh partai-partai baru dengan mengusung semangat perubahan. Jumlah partai poltik saat itu melebihi 20 lebih, jumlah tersebut tidak hanya politis, namun juga bermakna semangat besar untuk memberikan kontribusi terhadap Indonesia yang sudah terlalu lama dari masa Soekarno hingga Soeharto rakyat tidak mendapatkan ruang luas untuk berekspresi melalui rumah demokrasi. Semangat positif inilah yang menjadi spirit utama seluruh anak bangsa yang tergabung dalam parpol. Tentu, hal ini tidak membuat nyaman parpol pro otoriter terutama golkar karena kehadiran parpol parpol pendatang baru.

    Bagi mereka tidak hanya akan mengancam eksistensi kekuasaan dan kekuatan politik mereka di legislatif dan eksekutif tapi juga akan mengurangi jatah kue pembangunan. Partai pemain lama tentu tidak ingin eksistensi partai pedatang baru menganggu bahkan akan menggeser posisi kekuasaan mereka terlalu jauh, maka segala upaya dilakukan untuk menghambat bahkan jika perlu dikerdilkan dengan berbagai cara baik melalui mekanisme pilitik atau hukum.

    Namun, zaman dan situasi sudah berubah, bahwa partai politik sudah berada di ruang demokrasi yang memberikan semangat kompetitif sempurna tanpa ada dominasi dan intervensi politik. Akan sangat memungkinkan partai kecil akan bergeser menjadi partai menengah, kemudian berupah menjadi partai besar karena gerakan politik dan sosilanya yang masif yang didukung oleh kekuatan idiologi, manajerial, infrastruktur, kader, soliditas dan daya jang. Jika, kekuatan partai politik anya menghandalkan kekuaan idiologi , manajerial, infrastrutur, kader dan financial tanpa didukung kekuatan soliditas dan daya juang, maka partai itu bisa eksis namun tidak bisa dalam jangka waktu yang panjang. Hal itu tejadi karena partai tersebut hanya ingin memenuhi tujuan kekuasaan dan kepuasan kelompoknya serta mengecilkan kepentingan rakyat.

    Partai baru yang hadir sejak 1999 yaitu PK (Partai Keadilan), Kemudian berubah sejak 2004 menjadi PKS (Partai Keadilan Sejahtera), partai ini menurut saya sangat membahayakan jika hidup dan bergerak diruang demokrasi dalam memainkan manuver dan tujuan tujuan politiknya. Ada beberapa alasan kenapa PKS membahayakan partai lain jika eksis di Indonesia apalagi jika menjadi partai pemenang dan penguasa:

    Pertama, PKS memiliki modal dasar SDM yang memadai sebelum menjadi partai politik yaitu seluruh kadernya tersebar diseluruh Indonesia hampir selururh provinsi walaupun kapasitas/ jumlah berbeda beda, namun di jawa jumlahnya sangat dominan dan mereka berasal dari kalangan akademisi yang sebelumnya sebagai aktivis kampus di berbagai lini. Secara statistik, kader/ SDM/ pengurus partai yang dimilki PKS mulai dari DPP hingga Ranting 75 % adalah terpelajar atau akademisi (dari strata D3, D4, S1, S2, S3). Tentu ini tidak dimiliki oleh partai partai lain, sehingga secara manajerial/keorganisasian merupakan modal dasar yang kuat dan efektif dalam upaya menggulirkan agenda agenda organisasi dan politik. Jumlah SDM tersebut juga didukung oleh jumlah kader kader PKS yang memiliki latar belakang kedisplinan ilmu, strata pendidikan dan negara asal menempuh ilmu yang beragam baik yang bergelar Master dan Doktor serta jumlahnya semakin meningkat.

    Kedua, Kader PKS lahir bukan dari rahim politik, namun lahir dari rahim idiologi kepedulian terhadap masa nasip dan depan bangsa  yang dibalut oleh pendidikan dan pemahaman yang utuh tentang permasalahan Indonesia dan bagaimana cara efektif menyelesaikanya. Sehingga pemikiran pemikiran original yang bebas dari getah demokrasi sangat sulit dipengaruhi oleh pihak manapun. Hal ini bisa dilihat secara riil dilapangan, bahwa jumlah kebaikan yang dihimpun dan dilembagakan kader PKS jauh lebih dominan dari kejelekkan yang mereka himpun. Originalitas pemikiran inilah yang membedakan dengan partai lain, sehingga kader PKS memiliki independensi berfikir dan bersikap yang mandiri dan kuat dalam situasi apapun karena sudah meilikim kekuatan karakter berfikir.

    Ketiga, Dalam filosofi atau falsafah dasar perjuangan yang dibangun PKS, Partai politik bukun satu satunya sarana untuk  memperjuangkan kesejahteraan rakyat dan membangun bangsa, namun masih banyak sarana sarana lain yang bisa diorbitkan untuk publik, misalnya melalui ormas, yayasan dan sebagainya. Konsekuensi dari prinsip ini,seluruh kader PKS mendapat peran masing masing secara propolsional disemua lini, bahkan hanya kurang lebih 35 % ditubuh parpol selebihnya di tempat lain. Jika, pergerakkan ini berjalan koordinatif, dinamis, solid dan efektif, maka keuntunganya tidak hanya pada eksisnya lembaga non partai namun juga akan menguatkan eksistensi partai.

    Keempat, PKS memiliki kekuatan terbesar yang tidak dimiliki partai lain, yaitu soliditas, loyalitas dan ketaatan progresif baik terhadap agenda agenda partai dan seluruh level kepemimpinan mulai dari pusat hingga ranting. Tentu untuk menciptakan situasi ini tidak hanya didukung oleh kekuatan organisasi semata dan kepemimpinan, namun karena  orientasi dan pemahaman seluruh kader PKS yang komperhensip terhadap spirit agama, berbangsa dan bernegara, satu sama lainya tidak bisa dipisahkan karena didalamnya ada ruang ibadah dan pahala.Inilah yang membuat kader kader PKS tidak pernah lelah untuk bekerja, bahu membahu bahkan berkorban harta dan jiwanya untuk Indonesia. Mereka memiliki baju sebagai Partai Dakwah. Keuatan idiologi yang mereka miliki tidak hanya menembus ruang politik semata, namun menembus semua lini dan dimensi kehidupan sesungguhnya baik langit dan bumi.Jika ini yang dimilki oleh kader PKS, maka kekuatan sekecil apapun akan menjadi makna dalam berpolitik yang tidak bisa dikompensasi dengan kekuatan financial dan sejenisnya.

    Kelima, Karakter idiologi, pemahaman, cara berfikir dan tujuan kader dan PKS merupakan satu kesatuan dalam bingkai tujuan besar yaitu membangun masayakat Indonesia yang bermartabat tdak hanya dinegaranya sendiri tapi juga dihadapan bangsa lainya. Ini merupakan tujuan besar dan utama dibandingkan hanya untuk mencapai tujuan kekuaasaan dan politik. Karena kekuatan  dan tujuan besar inilah, kinerja kader PKS dituntut jauh lebih besar diatas rata rata kinerja partai lain. Hal ini menuntut seluruh kader PKS mengurangsi jam istirahat dan membuang waktu sia sia dalam kehidupanya diganti dengan aktivitas positif yang mendukung cita cita.

    Lima hal inilah yang menurut pengamatan saya PKS sangat mebahayakan partai partai lainuntuk bisa eksis dalam waktu lama. Dalam peperangan bukan seberapa besar jumlah pasukan dan senjata atau infrastruktur yang dipunya, namun seberapa efektif mampu mengusai medan pertempuran dan taktis dengan dukungan kenyakinan menang dan daya tahan melaluinya. Karena dengan prinsip ini, sebesar apapun serangan, konspirasi dan tekakan dari musuh tidak akan pernah melukai atau meyentuh jantung pertahanan namun hanya diluarnya.Semakin banyak dan sering melakukan pertempuran, maka akan semakin mahir dan sempurna untuk pertempuran berikutnya.

    Semoga pengamatan ini tidak benar, sehingga PKS bukan partai yang menakutkan atau anggap saja partai biasa biasa saja. Sehingga tidak perlu dijadikan rival, tapi kawan atau mitra dengan demikian suasana persaingan untuk mendapatkan dukungan rakyat di 2014 akan semakin sempurna. Namun yang lebih penting dari semua bahaya PKS tersebut, mari kita lihat keseharian dan realita kerja mereka di masyarakat. Masyarakat semakin menjauh atau sebaliknya. Jika semakin menjauh PKS memang berbahaya dan jangan pilih.

    *Penulis adalah Peneliti dan Aktivis Kemasyarakatan

     sumber : pkssumut.or.id
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: "Bahaya PKS Jika Menang Pemilu" | Oleh: Saefudin Sae Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top