-

  • Latest News

    Selasa, 18 Maret 2014

    "Indonesia Butuh Pemimpin Tegas dan Otentik" | Wawancara Anis Matta Bersama Detikcom


    PKSBengkulu - Anis Matta didaulat jadi Presiden PKS hanya setahun sebelum Pemilu Legislatif 2014 digelar. Anis Matta langsung diberi tugas berat untuk mengangkat elektabilitas partai sedang turun.

    Selama setahun penuh Anis Matta berkeliling Indonesia untuk mengkonsolidasikan partai menuju Pemilu 2014. Di Pemilu 2014 nanti PKS memasang target meraih 3 besar. Berbagai gebrakan dilakukan termasuk mengubah slogan 'bersih', menjadi 'cinta, kerja, dan harmoni'.

    Tentu saja hasil jerih payah Anis Matta dan rombongan DPP PKS baru akan terlihat 9 April nanti.

    Detikcom berkesempatan mewawancarai Anis Matta melalui email pada Selasa (18/3/2014). Kepada detikcom, Anis Matta memaparkan visi-misi partainya, juga menyangkut sosok pemimpin Indonesia ke depan.

    Berikut wawancara detikcom dengan Presiden PKS Anis Matta tahap pertama:

    Apa visi dan misi yang diusung partai Anda untuk Pemilu 2014?

    Partai Keadilan Sejahtera (PKS) adalah anak kandung Reformasi 1998. Kami lahir seiring semangat zaman mewujudkan demokrasi di Indonesia. Setelah berproses cukup lama, kini kami berpegang pada visi: Terwujudnya masyarakat madani yang adil sejahtera dan bermartabat. Kami mencitacitakan masyarakat Indonesia yang berperadaban tinggi, berbasis pada konsensus hukum dan moral serta mampu mengelola dirinya sendiri dalam suasana damai dan saling menghormati. Negara harus menjadi fasilitator kemajuan dengan memastikan keadilan, kesejahteraan, dan martabat bagi seluruh rakyat sesuai dengan cita-cita dan tujuan bernegara yang tertuang dalam konstitusi UUD 1945.

    Secara umum, PKS tidak bisa bergeser dari namanya. Kami adalah partai Islam yang percaya bahwa adil dan sejahtera adalah cita-cita kemanusiaan yang universal. Sampai kapan pun, perjuangan kami adalah menegakkan keadilan yang akan melahirkan kesejahteraan. Tidak ada kesejahteraan jika tidak ada keadilan, karena sejahtera berarti bebas dari rasa takut dan bebas dari kekurangan dalam memenuhi kebutuhan dasar kemanusiaan.

    Salah satu implikasi dari visi ini adalah kegigihan kami dalam memperjuangkan pembentukan negara hukum yang kuat yang berpihak pada keadilan, bukan pada kekuasaan, karena kepastian hukum adalah sumber keadilan yang sebenarnya.

    Kami mencita-citakan manusia Indonesia yang bebas dari rasa takut dan mampu mengaktualisasikan segenap potensi yang dimilikinya; dapat berpikir bebas dan berkontribusi kepada kemajuan karena kebutuhan dasarnya sudah terpenuhi. Dengan demikian, Indonesia akan menjadi bangsa yang bermartabat dan berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain karena penghormatan terhadap sikap dan kemampuan serta pengaruh kita dalam menghadapi masalah umat manusia.

    Dalam mewujudkan visi tersebut, ada tiga (3) misi utama yang diemban PKS: yaitu:

    1. Memelopori reformasi sistem politik, pemerintahan, peradlan dan militer yang sejalan dengan penguatan demokrasi;
    2. Mengentaskan kemiskinan, mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui strategi pemerataan pendapatan, pertumbuhan bernilai tambah tinggi, dan pembangunan berkelanjutan; serta
    3. Mewujudkan pendidikan yang berkeadilan dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh rakyat Indonesia.

    Tingkat kepercayaan publik terhadap parpol kian menurun. Apa yang parpol Anda tawarkan kepada pemilih Indonesia, terutama kalangan muda, agar mau menggunakan hak pilihnya di Pemilu 2014?

    Masyarakat selama ini dijejali berita negatif tentang partai politik hingga berujung pada menurunnya kepercayaan. Karena itu kami lebih banyak turun langsung ketimbang berbicara di media, menyentuh langsung dan berkontribusi pada pemecahan masalah kongkret masyarakat.
    Kami adalah partai kader, sehingga ujung tombak dan mesin terbesar kami adalah para kader yang tersebar di seluruh lapisan masyarakat, termasuk anak muda. Kami mendapat sambutan positif dari banyak kantong-kantong anak muda karena kami melibatkan mereka dalam pemecahan masalah di masyarakat, bukan sebagai obyek mobilisasi. Kami juga berusaha berbicara dengan bahasa dan kosa kata mereka. Misalnya, melalui social media. Kami optimis kalangan muda dapat menerima PKS dengan baik.

    Bagaimana pandangan partai Anda terhadap harapan agar parpol banyak melahirkan tokoh muda di Pemilu dan Pilpres 2014?

    Sekali lagi, partai kami adalah partai kader. Kami telah memberikan sejumlah kader terbaik kami untuk menjadi pemimpin di negeri ini. Sejumlah gubernur, bupati dan walikota dari PKS (atau yang didukung PKS) adalah orang muda. Jadi, soal generasi muda sebenarnya sudah selesai bagi kami. Sebagian besar caleg kami juga anak muda. Begitu juga calon presiden PKS yang dihasilkan dari pemilu raya. Tinggal bagaimana kami bekerja keras agar tokoh-tokoh muda kami semakin dikenal dan diterima oleh masyarakat, terutama untuk kompetisi sebesar pilpres.

    Menurut parpol Anda, sosok pemimpin Indonesia seperti apa yang akan bisa menjadi pemimpin yang solutif untuk berbagai masalah bangsa ini?

    Masyarakat sedang merindukan pemimpin yang tegas, sebagai refleksi atas kepemimpinan yang sekarang. Tetapi, apakah pemimpin yang tegas saja akan meneyelesaikan masalah? Karena itu kami lebih menekankan pada kecakapan men-delivery agenda-agenda publik yang sudah disepakati. Pemimpin dalam bayangan kami bukan sekedar orator, atau visioner, tetapi juga fasilitator eksekusi yang andal. Dari segi karakter, Indonesia butuh pemimpin yang otentik, yaitu pemimpin yang satu antara kata dan perbuatan.

    Jika menjadi penguasa pemerintahan, lebih memilih kader sendiri atau kalangan profesional untuk mengisi jabatan eksekutif?

    Pada dasarnya, partai adalah sarana kaderisasi kepemimpinan sosial. Hasilnya, berupa kader yang cakap di bidangnya, diserahkan kembali oleh partai untuk dimanfaatkan oleh masyarakat. Baik sebagai pejabat publik, wakil rakyat, pemimpin politik, hingga pemimpin di bidang-bidang lain. Memang belum semua bisa dicakup oleh partai, apalagi mengingat tradisi kepartaian kita yang masih baru. Bagi kami tidak masalah soal kader atau profesional, selama yang bersangkutan mampu dan berkomitmen. Yang lebih kita butuhkan adalah pemimpin yang mampu menjadi dirigen bagi orkestra besar membangun bangsa ini sehingga tak ada lagi energi yang terbuang mubazir.

    Bagaimana parpol anda memandang rangkap jabatan di pemerintahan dan parpol? Adakah komitmen dari parpol anda bahwa kader parpol yang terpilih menjadi pejabat negara tak akan memegang jabatan penting di parpol?

    Masalah ini juga sudah selesai bagi kami. Pak Nur Mahmudi, Pak Tifatul Sembiring, ketika diangkat menjadi menteri langsung mengundurkan diri dari jabatan Presiden PKS. Saya langsung mengundurkan diri dari Wakil Ketua DPR RI ketika diangkat menjadi presiden partai. Kami sudah mempraktekkan sejak lama pada berbagai tingkatan pemerintahan. Ini soal etika dan komitmen untuk menghindari konflik kepentingan.[detik] 
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: "Indonesia Butuh Pemimpin Tegas dan Otentik" | Wawancara Anis Matta Bersama Detikcom Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top