PKSBengkulu. (Minggu, 16/03/2014) Perjalanan dari
Bandung sekitar pukul setengah 5 Shubuh
hingga sampai di Gelora Bung Karno
hampir mendekati 8 pagi, terbayarkan sudah. Meski massa kampanye akbar
PKS mulai berdatangan, saya dan teman-teman masih berkesempatan mencari dan
memilih posisi duduk yang diinginkan di tribun. Sudah sifat saya, yang tidak
bisa duduk diam dan punya rasa penasaran tinggi, ditambah dengan alasan bahwa
ini adalah pengalaman yang mungkin terjadi 5 tahun sekali dan akan banyak hal
menarik yang terjadi. Untuk itu, saya putuskan keluar dari stadion dan
berkeliling. Saya pikir, saya masih punya waktu untuk berkeliling, karena
kemungkinan acara akan mulai sekitar jam 9-an pagi.
Dan yang pertama
kali ingin saya lihat adalah kerumunan yang berada di depan spanduk besar Aher
for President. Ternyata, setelah saya mendekat, isi kerumunan adalah pedagang
dan penjual yang juga merupakan kader PKS. Saya pikir, para pedagang
benar-benar kreatif dan cerdas dalam mengambil peluang. Mereka menjual atribut
PKS, dari yang kecil hingga yang besar. Ada bros/peniti jilbab, gantungan
kunci, stiker, tas jalan, baju kaos, jaket, topi, dan banyak lagi. Semuanya
berbau PKS, entah itu lambang PKS, nomor 3, atau sekadar tulisan.
Kemudian saya
berjalan, dan saya temui sebuah mobil pawai. Mobil yang unik dan saya suka
warnanya, hijau. Tebakan saya, ukuran mobil tersebut sama dengan mobil L-300.
Pada bagian depan mobil, dipenuhi lambang, nomor urut, jargon PKS :
Cinta-Kerja-Harmoni, serta foto 3 orang calon presiden dari PKS, yakni Ahmad
Heryawan, Anis Matta, dan Hidayat Nur Wahid. Begitupun pada bagian samping,
namun ukuran gambar lebih besar dan di bawah foto capres ada foto aktivitas
mereka selama ini. Sedangkan pada bagian atas mobil, sekelilingnya ada bunga
dan payung hias. Cantik. Kreatif. Itu yang terpikir oleh saya dan orang-orang
yang melihat hingga kami memutuskan untuk befoto di depannya.
Tiba-tiba, saya
mendengar alunan musik betawi, saya menoleh, ternyata benar. Sepasang suami
istri yang sepertinya caleg PKS, berjalan di depan rombongan ondel-ondel sambil
tersenyum dan mengatakn pilih 3. Saya tidak tahu sudah berapa kali mereka
berkeliling di luar stadion dengan iring-iringan ondel-ondel dan kelompok
marawis. Hmmm, kampanye kecil, tapi Kreatif.
Saya lanjut
berkeliling, lalu saya temui, sekelompok bapak-bapak yang membawa drumband,
mereka membunyikannya sambil menyanyikan yel-yel mendukung PKS. Melihat mereka,
saya jadi ingat ayah saya. Tidak jauh dari sana, saya mendengar musik yang
terdengar mirip suara angklung, saya hampiri, ternyata sekelompok anak muda
yang memainkan alat perkusi. Uh. Keren. Cinta produk tanah air. Kreatif.
Terakhir yang saya
lihat adalah, sekolompok orang yang badannya berwarna perak, baju dan kulitnya
dicat perak. Mereka memakai lambang PKS di kostumnya, memegang bendera PKS dan
poster Anis Matta, sepertinya ini dari gen AMPM. Itu pikiran saya. Karena
keren, saya minta foto bersama. Setelah itu, usut punya usut, mereka dari
sanggar seni di Pulo Gadung. Keren.
Dari sekian banyak hal menarik yang saya lihat dan
saya dengar, saya menyimpulkan bahwa orang-orang di PKS itu kreatif-kreatif,
punya ide yang segar dan unik, nggak mati gaya. Udah deh, PKS benar-benar
Partai Kreatif Sekali.
(DF)
one of Admin pksbengkulu.org
0 komentar:
Posting Komentar