 |
| H.Ahmad Zarkasi |
Tomat Ini dari Bengkulu
Bukan Ahmad Sembarang Ahmad
Ahmad Zarkasi Teruji dari Dulu”
PEMBAWAANNYA kalem, jawani dan penuh tanggung jawab. Demikian sepenggal frase untuk menggambarkan sosok Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Bengkulu, H Ahmad Zarkasi, SP., MSi.
Pengabdian Zarkasi untuk masyarakat, bangsa, agama hingga keluarga sudah terbukti tiada tanding dan tiada banding. Pengabdiannya tulus ikhlas, hingga ia pun lebih mengutamakan orang banyak daripada kepentingan pribadinya. Di usia belianya, ia pernah dipenjara karena peradilan direkayasa penguasa, gara-gara ia berani mengungkap kasus korupsi miliaran rupiah pada anggaran pendidikan di Kota Bengkulu, padahal tak ada setitik pun noda pada Zarkasi.
Suami Sulistyowati ini mengalami penindasan luar biasa hingga difitnah lalu ditendang ke penjara tanpa kesalahan. Peristiwa itu ia rasakan ketika ia menjadi anggota DPRD Kota Bengkulu periode 1999-2004. Namun kemudian, di balik itu, mata hati masyarakat tidak buta dan Allah menunjukkan bahwa sang ilahi tidak tidur. Periode pengabdian sebagai anggota dewan berikutnya, 2004-2009 Zarkasi malah diangkat menjadi pimpinan utama wakil rakyat, ia dipercaya sebagai Ketua DPRD Kota Bengkulu.
Kini Zarkasi diminta semua kader PKS melanjutkan pengabdian sebagai pimpinan DPRD Provinsi Bengkulu untuk kedua kalinya. Sebenarnya bukan hanya kader PKS, masyarakat luas lebih mendorong Zarkasi agar naik menjadi Ketua DPRD Provinsi Bengkulu 2014-2019, karena kini periode 2009-2014 ia dipercaya menjadi wakil ketua II DPRD Provinsi. “Kalau saya biasa saja, mengalir saja. Memang kepentingan masyarakat harus diperjuangkan apapun risikonya bagi saya,” katanya.
Bagi masyarakat, Zarkasi sudah bak pahlawan. Pahlawan bagi petani, bapak bagi nelayan, pelindung bagi guru dan motivator bagi pedagang, pembimbing badi buruh dan semuanya. “Kami semua ingin Pak Ahmad Zarkasi melanjutkan perjuangan dan pengabdiannya. Beliau sudah terbukti memperjuangkan masyarakat. Beliau sekarang caleg DPRD Provinsi Dapil Bengkulu Utara-Bengkulu Tengah nomor urut 1,” ungkap Kepala Desa (Kades) Rindu Hati Kecamatan Taba Penanjung, Bengkulu Tengah (Benteng), Mukhlis.
Pantun di atas tadi bukan sekedar seni masyarakat Melayu yang tanpa makna. Lebih dari itu, pantun tersebut menjadi wakil pengungkap jiwa untuk menggambarkan komitmen hebat yang melekat pada Zarkasi. (DI)
0 komentar:
Posting Komentar