PKSBengkulu-Beberapa bulan terakhir, saya lebih intens menulis tentang PKS. Baik itu di tembok facebook, berkicau di twitter maupun mengirimkan tulisan ke beberapa media online.
Sampai-sampai ada yang bertanya, "dibayar berapa ama PKS ?"
#ehm
Setahunan yang lalu sempat terlintas ide di pikiran untuk menjadi seorang publisis. Mata pencaharian baru dengan deskripsi mempublikasikan seseorang di media agar lebih dikenali masyarakat.
Awalnya saya merancang dua opsi yaitu berbayar untuk non PKS dan gratis untuk kader PKS. Kemudian saya coba latihan menulis tentang seseorang. Tetapi tak menghasilkan. Sulit kalau tidak didasari rasa #cinta. Saya belum bisa mengatasnamakan profesionalisme.
Perubahan rencana terjadi ketika media semakin gencar memojokan PKS. Organisasi yang mengajarkan saya banyak hal ini disudutkan terus menerus dengan pemberitaan yang sama. Disisi lain, masyarakat ditutup aksesnya untuk mengetahui sisi lain PKS.
Nah, disaat itulah saya mulai membuka isi lemari. Namun disana saya tak menemukan sesuatu yang bisa diberikan untuk PKS. Kemudian masuk kedalam diri mencari sesuatu yang dipunyai. Fisik lemah, bicara tak menguasai, menghadiri rapat hingga larut malam tak mampu lagi.
Ya.. Hanya ini yang saya punya. Menulis..
Menulis sisi baik PKS yang belum diketahui masyarakat luas. Semoga dengan menjaga ikhlas dalam diri, sesuatu yang ditulis itu sampai ke hati.
Walaupun hari ini Indonesia penuh dengan ketidak pastian. Saya percaya, dengan #kerja seluruh masyarakat disegala lapisan dan #harmoni seluruh anak bangsa. Insya Allah..Indonesia Maju bukan hanya mimpi. [enjang/pksciktim.org]
Follow @enjang_as
0 komentar:
Posting Komentar