Bimbo (sang mantan preman) dan Anis Matta |
“PKS bisa merubah saya dari jalan yang tidak benar menjadi jalan yang benar. PKS merubah saya jadi lebih baik. Saya tertarik dengan PKS, karena sedikit-sedikit saya belajar agama darinya,” kata pria yang tangannya dipenuhi tato itu.
Perubahan Bimbo, yang semula dikenal sebagai seorang preman, ternyata tidak terjadi secara tiba-tiba. Menurut Khaerul Anwar, guru mengaji Bimbo, pertemuan Bimbo dengan PKS terjadi saat pilkada. Dari situ, rupanya Bimbo semakin jatuh hati dengan PKS.
“Bimbo itu teman kecil saya. Ketika di Kupang, saya dengar beliau cukup nakal. Ketika beliau balik ke sini, saya dekati pelan-pelan,” tutur Khaerul.
Lalu Khaerul melanjutkan, “Beliau bekerja sebagai driver. Ketika ada pilkada, saya minta beliau bantu sebagai driver. Dari situ interaksinya semakin intens dengan PKS.”
Sejak bergabung dengan PKS, jelas Khaerul, Bimbo terlihat semangat memperbaiki diri. Mulai dari menghadiri pengajian pekanan sampai belajar membaca al-qur’an, semua dilakukan Bimbo.
“Beliau sekarang sudah mau belajar baca Al-Qur’an. Alhamdulillah sudah Iqro 4. Beliau juga rajin datang liqo (pengajian pekanan yang biasa diselenggarakan oleh PKS –red),” cerita Khaerul.
Melihat teman masa kecilnya menjadi lebih baik, Khaerul bersyukur kepada Allah. Ia juga berharap Bimbo bisa terus menjadi lebih baik bersama PKS. “Mudah-mudahan beliau bisa menjadi kader kita yang militan ke depannya. Saya sangat yakin akan hal itu, karena ketika beliau diberi amanah, beliau bisa melebihi kader PKS yang lain, yang bahkan sudah lama bergabung. Beliau luar biasa,” pungkasnya.
Ucapan Khaerul itu benar adanya. Bimbo memang terlihat militan. Selama Anis Matta di Ende, Bimbo selalu terlihat di sekitar Anis. Ia seperti ingin memastikan keamanan pria yang digadang-gadang sebagai capres dari PKS itu.
sumber: anismatta.net
0 komentar:
Posting Komentar