Amal jama’i itu tidak sesederhana bekerja bersama sama untuk 1 kegiatan, tapi lebih kepada bekerja di wilayah kerjanya masing-masing untuk mewujudkan 1 tujuan yang sama, tanpa saling melemahkan peran. Hargai perbedaan.
Jadi yang bersama itu tujuannya, bukan sekadar kerjaannya. Ya memang adakalanya mengerjakan “gawean” yang sama untuk tujuan yang sama, tapi lebih seringnya beda kerjaannya. Makanya tetaplah bekerja di wilayah kerjanya masing-masing, tapi hati-hati pelakunya tetap saling terpaut dan mengingat tujuan yang sama. Jadinya saling mendoakan. Berpisah dalam jarak, bertemu dalam doa, kira-kira begitu.
Perasaan merasa sendiri itu jauh lebih berbahaya dari pada sedang sendiri betulan. Karena saat merasa sendiri, ini lebih dekat kepada futur, menafikan peran saudaranya. Dia merasa sepi di tengah keramaian, merasa berjuang sendiri padahal yang lain juga berjuang. Efeknya orang tersebut tidak mengakui peran saudaranya.
Perasaan merasa sendiri, ini artinya dia tidak mengakui keberadaan dan peran yang lain. Sebenarnya dia tidak benar-benar sedang sendirian. Teman-temannya ada, tapi dia merasa tidak ada yang membantu dia, jadinya kurang bersyukur kalau punya teman. Perasaan ini sebabnya sederhana, hatinya kurang saling terpaut, jarang rabithah mungkin.
Yang lebih berbahaya, efeknya ingin keluar dari jamaah. Sudah tidak merasa nyaman lagi di jamaah, karena sering merasa sendirian di dalam jamaah. Frekuensinya terputus.
Berbeda dengan yang sedang sendiri betulan. Biasanya dia lebih kuat, dan lebih militan. Dia akan berjuang dengan sepenuh tenaganya. Dan yang keren, dia akan berusaha menghubungkan dirinya dengan yang lain. Dia akan mencari teman, dia akan mencetak kader, dia akan banyak merekrut. Agar bebannya semakin ringan, pundaknya menguat
Yang sedang sendiri betulan, dia akan selalu berusaha mencari komunitas kebaikan, akan menghubungkan dirinya dan akan berusaha selalu di dalam jamaah dan membesarkan jamaah, dia gak mau masuk surga sendirian, makanya dia mengajak yang lain, terus merekrut dan menebar kebaikan
So, jangan pernah merasa sendiri!
Tetaplah selalu dalam jamaah. Membangun harmoni dalam kerja dan amal yang penuh cinta.
Sumber: dakwatuna.com
Jadi yang bersama itu tujuannya, bukan sekadar kerjaannya. Ya memang adakalanya mengerjakan “gawean” yang sama untuk tujuan yang sama, tapi lebih seringnya beda kerjaannya. Makanya tetaplah bekerja di wilayah kerjanya masing-masing, tapi hati-hati pelakunya tetap saling terpaut dan mengingat tujuan yang sama. Jadinya saling mendoakan. Berpisah dalam jarak, bertemu dalam doa, kira-kira begitu.
Perasaan merasa sendiri itu jauh lebih berbahaya dari pada sedang sendiri betulan. Karena saat merasa sendiri, ini lebih dekat kepada futur, menafikan peran saudaranya. Dia merasa sepi di tengah keramaian, merasa berjuang sendiri padahal yang lain juga berjuang. Efeknya orang tersebut tidak mengakui peran saudaranya.
Perasaan merasa sendiri, ini artinya dia tidak mengakui keberadaan dan peran yang lain. Sebenarnya dia tidak benar-benar sedang sendirian. Teman-temannya ada, tapi dia merasa tidak ada yang membantu dia, jadinya kurang bersyukur kalau punya teman. Perasaan ini sebabnya sederhana, hatinya kurang saling terpaut, jarang rabithah mungkin.
Yang lebih berbahaya, efeknya ingin keluar dari jamaah. Sudah tidak merasa nyaman lagi di jamaah, karena sering merasa sendirian di dalam jamaah. Frekuensinya terputus.
Berbeda dengan yang sedang sendiri betulan. Biasanya dia lebih kuat, dan lebih militan. Dia akan berjuang dengan sepenuh tenaganya. Dan yang keren, dia akan berusaha menghubungkan dirinya dengan yang lain. Dia akan mencari teman, dia akan mencetak kader, dia akan banyak merekrut. Agar bebannya semakin ringan, pundaknya menguat
Yang sedang sendiri betulan, dia akan selalu berusaha mencari komunitas kebaikan, akan menghubungkan dirinya dan akan berusaha selalu di dalam jamaah dan membesarkan jamaah, dia gak mau masuk surga sendirian, makanya dia mengajak yang lain, terus merekrut dan menebar kebaikan
So, jangan pernah merasa sendiri!
Tetaplah selalu dalam jamaah. Membangun harmoni dalam kerja dan amal yang penuh cinta.
Sumber: dakwatuna.com
0 komentar:
Posting Komentar