Rabu 12 Februari 2014 merupakan hari yang sangat mengesankan bagi Nada, anak yang kini menjadi yatim karena ayahnya meninggal belum lama ini. Seperti diketahui bahwa ayah Nada, almarhum Teguh adalah seorang satpam yang meninggal akibat tusukan rekannya sendiri disaat dia bekerja.
Keluarga almarhum Teguh kini hidup dengan bertumpu pada Sri, istri almarhum yang sehari-hari bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Hari ini, bagi keluarga almarhum adalah hari yang mengesankan dan menghibur kedukaan mereka. Rumah mereka di Desa Kungkei Baru, Kecamatan Priukan, Kabupaten Seluma, dikunjungi salah seorang tokoh agama yang baik dan peduli pada keadaan mereka. Tokoh itu adalah Ust. Salamun dari Kota Bengkulu. Demi mendengar berita tentang nasip Teguh yang meninggal disaat berja dan meninggalkan keluarga dan beberapa orang anak, Ust. Salamun teraentuh hatinya untuk berkunjung melihat keadaan keluarga dan membantu keadaan keluarga almarhum.
Panas yang terik dan jarak yang jauh tidak menyurutkan langkahnya untuk mengunjungi keluarga itu. Bersama dengan pengurus Yayasan AlFida Bengkulu, Bapak Taslim dan Ustadz Ghozali, sampailah Ust. Salamun di rumah almarhum Teguh dan disambut oleh istri almarhum Ibu Sri.
Dalam pertemuan ini Ibu Sri menceritakan tentang kisah suaminya dan kondisi keluarga pasca ditinggalkan suaminya itu.
Ibu Sri yang sampai sekarang belum mendapatkan pekerjaan merasa bersedih dan kehilangan sekali atas peristiwa itu. Beliau bertutur, bahwa suaminya adalah orang yang baik dan sangat perhatian dengan anak-anaknya. Anak-anaknya selalu rajin sekolah dan patuh kepada orang tua. Nada yang masih kelas 2 SMP itu adalah juara kelas disekolahnya, dia selalu ranking 1 dikelasnya. Namun pasca meninggal ayahnya peringkatnya kini turun menjadi ranking 2. Nada sangat kehilangan ayahnya, perhatian ayahnya selama ini turut memotivasi dia dalam meraih prestasi disekolah.
Melihat kondisi keluarga dan potensi luarbiasa dari Nada, maka Ust. Salamun dan Yayasan Al-Fida memutuskan untuk membantu meringankan beban keluarga dengan menyekolahkan Nada sampai jenjang berikutnya di sekolah pesantren Al-Fida Bengkulu.
Demi mendengar itu Ibu Sri dan Nada langsung terharu, Nada menjadi gembira sekali karena bisa melanjutkan sekolah. Sebelum itu nasip sekolahnya tidak jelas, karena biaya yang tidak dimiliki sepeninggal ayahnya.
Ibu Sri berulangkali menyampaikan terimakasih, karena dia sendiri belum mendapatkan pekerjaan untuk menghidupi keluarga apalagi untuk membiayai sekolah anak-anaknya.
Ust. Ghozali selaku ketua Yayasan Alfida Bengkulu menjelaskan bahwa Yayasan Al fida merasa turut berbelasungkawa dan sekaligus gembira karena bisa merekrut Nada sebagai siswa di sekolah pondok pesantren Al-Fida, "Al-Fida akan memiliki 1 orang murid lagi yang cerdas diantara murid-murid yang lainya." kata beliau.
Diakhir kunjungan, Ust. Salamun yang juga merupakan calon anggota DPD RI dari Bengkulu menguatkan agar keluarga ini selalu sabar dan Tabah menghadapi ujian ini serta selalu mendekatkan diri kepada Alloh. "ini adalah ujian atau cobaan dari Alloh SWT, sebagai bukti cinta Allah kepada keluarga ini." ujarnya.
Ust. Salamun juga berpesan agar keluarga ini semakin taat dalam beribadah dan jangan sungkan-sungkan untuk mengadukan kesulitanya dengan tetangga dan saudara-saudaranya sesama muslim. (L/B)
Keluarga almarhum Teguh kini hidup dengan bertumpu pada Sri, istri almarhum yang sehari-hari bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Hari ini, bagi keluarga almarhum adalah hari yang mengesankan dan menghibur kedukaan mereka. Rumah mereka di Desa Kungkei Baru, Kecamatan Priukan, Kabupaten Seluma, dikunjungi salah seorang tokoh agama yang baik dan peduli pada keadaan mereka. Tokoh itu adalah Ust. Salamun dari Kota Bengkulu. Demi mendengar berita tentang nasip Teguh yang meninggal disaat berja dan meninggalkan keluarga dan beberapa orang anak, Ust. Salamun teraentuh hatinya untuk berkunjung melihat keadaan keluarga dan membantu keadaan keluarga almarhum.
Panas yang terik dan jarak yang jauh tidak menyurutkan langkahnya untuk mengunjungi keluarga itu. Bersama dengan pengurus Yayasan AlFida Bengkulu, Bapak Taslim dan Ustadz Ghozali, sampailah Ust. Salamun di rumah almarhum Teguh dan disambut oleh istri almarhum Ibu Sri.
Dalam pertemuan ini Ibu Sri menceritakan tentang kisah suaminya dan kondisi keluarga pasca ditinggalkan suaminya itu.
Ibu Sri yang sampai sekarang belum mendapatkan pekerjaan merasa bersedih dan kehilangan sekali atas peristiwa itu. Beliau bertutur, bahwa suaminya adalah orang yang baik dan sangat perhatian dengan anak-anaknya. Anak-anaknya selalu rajin sekolah dan patuh kepada orang tua. Nada yang masih kelas 2 SMP itu adalah juara kelas disekolahnya, dia selalu ranking 1 dikelasnya. Namun pasca meninggal ayahnya peringkatnya kini turun menjadi ranking 2. Nada sangat kehilangan ayahnya, perhatian ayahnya selama ini turut memotivasi dia dalam meraih prestasi disekolah.
Melihat kondisi keluarga dan potensi luarbiasa dari Nada, maka Ust. Salamun dan Yayasan Al-Fida memutuskan untuk membantu meringankan beban keluarga dengan menyekolahkan Nada sampai jenjang berikutnya di sekolah pesantren Al-Fida Bengkulu.
Demi mendengar itu Ibu Sri dan Nada langsung terharu, Nada menjadi gembira sekali karena bisa melanjutkan sekolah. Sebelum itu nasip sekolahnya tidak jelas, karena biaya yang tidak dimiliki sepeninggal ayahnya.
Ibu Sri berulangkali menyampaikan terimakasih, karena dia sendiri belum mendapatkan pekerjaan untuk menghidupi keluarga apalagi untuk membiayai sekolah anak-anaknya.
Ust. Ghozali selaku ketua Yayasan Alfida Bengkulu menjelaskan bahwa Yayasan Al fida merasa turut berbelasungkawa dan sekaligus gembira karena bisa merekrut Nada sebagai siswa di sekolah pondok pesantren Al-Fida, "Al-Fida akan memiliki 1 orang murid lagi yang cerdas diantara murid-murid yang lainya." kata beliau.
Diakhir kunjungan, Ust. Salamun yang juga merupakan calon anggota DPD RI dari Bengkulu menguatkan agar keluarga ini selalu sabar dan Tabah menghadapi ujian ini serta selalu mendekatkan diri kepada Alloh. "ini adalah ujian atau cobaan dari Alloh SWT, sebagai bukti cinta Allah kepada keluarga ini." ujarnya.
Ust. Salamun juga berpesan agar keluarga ini semakin taat dalam beribadah dan jangan sungkan-sungkan untuk mengadukan kesulitanya dengan tetangga dan saudara-saudaranya sesama muslim. (L/B)
0 komentar:
Posting Komentar