Palestina,
Hujan telah Berdarah
Oleh
: Sukma Angraini
Engkau
bukan saja kucuran cerita, bukan pula hadir karena catatan sejarah,
hujan
-di negeri kami- hiasi tanaman, di negerimu tumbuhkan generasi masa depan
walau
zaman menutup mata penguasa, di dadaku tetap percaya
langit
tidak tertawa canda…
Batu-batu
kecil di sini campuran bangunan,
sedang
kisahmu mampu mengubahnya jadi senjata.
Hujan
tak lagi berasa tawar, entah apa rasanya…
Palestina,
Engkau
corak miniatur peradaban,
air
mataku tak sepadan dengan air darah di negerimu, luka kecilku
tak
ada nilainya dibanding tubuh-tubuh yang hancur.
Hujan
rudal yang selalu mengejutkan jantung mereka, peluh keringat
lelahku
masih terbayarkan akan sebuah kata balas jasa,
nilai
juang mereka? tak perlu balasan emas permata
Palestina,
Engkau
negeri para syuhada…
Kondisi
hujan di negerimu, tiap tahunnya lahir sekian banyak penghafal Al Quran,
di
negeriku bisa dihitung dengan bilangan puluhan…
engkau
bukan saja kisah indah dalam sejarah,
atau
akhir cerita yang telah ada skenarionya…
Batu-batu
kecil itu, suatu saat akan mengubah gejolak hujan di negeriku,
adalah
suatu tingkatan mesranya persaudaraan…
Palestina,
air mataku (bukan) darah
Yang
kulihat dari setiap kisahmu adalah nilai syurga
Kemana
pasangan mata penguasa? ataukah retorika semata,
Deklarasi
bagimu adalah ketakutan bagi mereka
Palestina,
walau air mataku bukan darah…
Aku
ingin membaca rintik hujan di negerimu,
Tak
perlu menunggu mafhum baru terbakar semangat ini...
Tak
perlu menunggu air di negeriku menjadi hujan rudal laksana di negerimu
Tak
perlu menunggu, tak perlu menunggu…
Entah
seberapa besar cinta Palestina di dada kami pemuda Indonesia,
Air
mata, inginku deklamasikan rintik hujan di negerimu dengan sayatan-sayatan
sajak,
Sekedar menyentak dada ini untuk
mencintaimu, bukan di lisan saja.
Palestina, hujan telah berdarah, merah
dan mulia…
Bengkulu,
menjelang Maghrib (14 September 2011)
Juara
III Penulisan Puisi Tingkat Nasional
Tema
: Menuju Palestina Merdeka : Sumbangsih dari Indonesia
Kerjasama
FLP Depok dengan Kajian Zionis Internasional (KaZI)
0 komentar:
Posting Komentar