surya/sutono
Munawir Sadzali saat hendak berangkat mengantar koran dan majalah ke pelanggannya.
|
TRIBUNNEWS.COM , JOMBANG-Dalam pandangan kebanyakan
masyarakat, maju menjadi calon anggota legislatif (caleg), baik di
tingkat kabupaten/kota, provinsi, maupun pusat, harus berdana besar.
Pandangan ini wajar. Sebab, guna proses pencalegan, mulai pengurusan berkas, pendaftaran, kampanye, hingga pelaksanaan pemilihan legislatif, jelas butuh dana tak kecil.
Lebih-lebih untuk melakukan kampanye, dengan alat peraga kampanye baliho dan spanduk dalam jumlah banyak dan ukuran besar, tentu membutuhkan biaya besar.
Namun agaknya itu tidak berlaku bagi Munawir Sadzali (30) warga Desa Bakalanrayung Kecamatan Kudu, Jombang. Lelaki yang sehari-hari hidup pas-pasan dengan profesi sebagai tukang loper koran dan majalah ini nekat mencalonkan diri menjadi caleg untuk DPRD Jombang pada Pemilu 2014.
Munawir setiap hari, menyusuri jalanan kota dan desa mengendarai sepeda motor, berkeliling guna mengantarkan koran dan majalah kepada pelanggannya. Namun soal semangat, suami dari Ma’rifatul Ummah (29) ini, tak kalah dengan caleg berdana besar.
Dengan caranya sendiri dalam berkampanye, dia optimistis mampu memperoleh suara pemilih, sehingga jumlahnya memenuhi syarat untuk jadi anggota DPRD Jombang, dari daerah pemilihan (Dapil) VI (Kecamatan Kabuh, Ploso, Plandaan, dan Kecamatan Kudu)
Setiap hari, ketika pagi masih buta, ayah dua anak ini sudah sibuk menyiapkan sepeda motornya. Tak lupa, dia juga membawa segepok stiker bergambar dirinya dan gambar parpol pengusungnya, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Mengendarai sepeda motor hasil pembelian dengan cara kreditan itu, Munawir selanjutnya mengambil ratusan koran harian dan majalah di agen media cetak, dekat Stasiun KA Jombang, Jalan Basuki Rahmat. Jaraknya lumayan jauh dari tempat tinggalnya, sekitar 22 kilometer.
Dengan ratusan koran harian dan sejumlah majalah yang diikat di jok belakangan motornya, dia seterusnya berkeliling menuju rumah sekitar 130 pelanggan korannya.
Pelanggan Munawir tersebar mulai Kecamatan Jombang Kota, Tembelang, Megaluh, Ploso, Plandaan, dan hingga Kecamatan Kudu. Saat mengantar koran ke pelanggan di wilayah Dapil VI, dia tak hanya koran yang diberikan ke pelanggannya, melainkan juga stiker bergambar dirinya.
“Kalau ketemu orangnya, saya kenalkan diri sebagai caleg, sekaligus sosialisasi program. Tapi jika tidak ketemu, di lipatan koran saya selipkan stiker. Lain hari kalau ketemu orangnya, tinggal membeber program sekaligus mohon dukungan,” jelas Munawir, Kamis (23/1/2014).
Munawir sendiri mengaku tidak mengumbar janji muluk-muluk dalam programnya. “Yang pasti saya akan memperjuangkan ekonomi rakyat kecil, terutama kalangan petani. Ini karena mayoritas warga wilayah dapil enam ini hidup dari pertanian,” tandas lulusan SMK PGRI 2 Jombang ini.
Ketika jarum jam menunjuk angka 09.00 WIB, pekerjaan mengantar koran tuntas. Tapi dia tidak langsung pulang, melainkan masih menjajakan koran secara eceran di beberapa lokasi strategis.
Di antaranya di perempatan Sambongdukuh, Jombang Kota. “Meski hasilnya tak seberapa, tapi dari menjajakan koran ini bisa dipakai tambahan penghasilan,” imbuh Munawir.
Pandangan ini wajar. Sebab, guna proses pencalegan, mulai pengurusan berkas, pendaftaran, kampanye, hingga pelaksanaan pemilihan legislatif, jelas butuh dana tak kecil.
Lebih-lebih untuk melakukan kampanye, dengan alat peraga kampanye baliho dan spanduk dalam jumlah banyak dan ukuran besar, tentu membutuhkan biaya besar.
Namun agaknya itu tidak berlaku bagi Munawir Sadzali (30) warga Desa Bakalanrayung Kecamatan Kudu, Jombang. Lelaki yang sehari-hari hidup pas-pasan dengan profesi sebagai tukang loper koran dan majalah ini nekat mencalonkan diri menjadi caleg untuk DPRD Jombang pada Pemilu 2014.
Munawir setiap hari, menyusuri jalanan kota dan desa mengendarai sepeda motor, berkeliling guna mengantarkan koran dan majalah kepada pelanggannya. Namun soal semangat, suami dari Ma’rifatul Ummah (29) ini, tak kalah dengan caleg berdana besar.
Dengan caranya sendiri dalam berkampanye, dia optimistis mampu memperoleh suara pemilih, sehingga jumlahnya memenuhi syarat untuk jadi anggota DPRD Jombang, dari daerah pemilihan (Dapil) VI (Kecamatan Kabuh, Ploso, Plandaan, dan Kecamatan Kudu)
Setiap hari, ketika pagi masih buta, ayah dua anak ini sudah sibuk menyiapkan sepeda motornya. Tak lupa, dia juga membawa segepok stiker bergambar dirinya dan gambar parpol pengusungnya, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Mengendarai sepeda motor hasil pembelian dengan cara kreditan itu, Munawir selanjutnya mengambil ratusan koran harian dan majalah di agen media cetak, dekat Stasiun KA Jombang, Jalan Basuki Rahmat. Jaraknya lumayan jauh dari tempat tinggalnya, sekitar 22 kilometer.
Dengan ratusan koran harian dan sejumlah majalah yang diikat di jok belakangan motornya, dia seterusnya berkeliling menuju rumah sekitar 130 pelanggan korannya.
Pelanggan Munawir tersebar mulai Kecamatan Jombang Kota, Tembelang, Megaluh, Ploso, Plandaan, dan hingga Kecamatan Kudu. Saat mengantar koran ke pelanggan di wilayah Dapil VI, dia tak hanya koran yang diberikan ke pelanggannya, melainkan juga stiker bergambar dirinya.
“Kalau ketemu orangnya, saya kenalkan diri sebagai caleg, sekaligus sosialisasi program. Tapi jika tidak ketemu, di lipatan koran saya selipkan stiker. Lain hari kalau ketemu orangnya, tinggal membeber program sekaligus mohon dukungan,” jelas Munawir, Kamis (23/1/2014).
Munawir sendiri mengaku tidak mengumbar janji muluk-muluk dalam programnya. “Yang pasti saya akan memperjuangkan ekonomi rakyat kecil, terutama kalangan petani. Ini karena mayoritas warga wilayah dapil enam ini hidup dari pertanian,” tandas lulusan SMK PGRI 2 Jombang ini.
Ketika jarum jam menunjuk angka 09.00 WIB, pekerjaan mengantar koran tuntas. Tapi dia tidak langsung pulang, melainkan masih menjajakan koran secara eceran di beberapa lokasi strategis.
Di antaranya di perempatan Sambongdukuh, Jombang Kota. “Meski hasilnya tak seberapa, tapi dari menjajakan koran ini bisa dipakai tambahan penghasilan,” imbuh Munawir.
Lebih-lebih dari hasil menjadi loper koran yang dilakoni
sejak 1998 itu pula, dia mampu menegakkan ekonomi keluarga, membiayai
sekolah, hingga akhir tahun lalu lulus S-1 Fakultas Teknik, Jurusan
Teknologi Informasi, Universitas Darul Ulum Jombang.
Selain berkampanye saat mengantarkan koran ke langganan, Munawir juga sudah membentuk simpul-simpul sebagai kelompok relawannya. Ini diantaranya meliputi rekan-rekannya di kelompok-kelompok peternak, kelompok tani, serta jaringan PKS di tingkat kecamatan dan desa.
“Teman-teman di kelompok-kelompok ternak itu membantu saya secara sukarela. Memang sih, selama ini saya juga kerap membantu mereka, misalnya membuatkan proposal untuk permohonan program ke beberapa instansi,” kata Munawir.
Disinggung ketertarikannya ke dunia politik, Munawir mengaku itu semua bermula ketika dirinya masuk sebagai anggota PKS, pada 2005 lalu. Karena kinerja dan aktivitasnya bagus, Munawir dipercaya sebagai pucuk pimpinan PKS di tingkat kecamatan, yakni Ketua DPC PKS Kudu.
Lantas saat penyusunan daftar caleg untuk Pemilu 2014, Munawir diperintahkan maju oleh DPD PKS Jombang. Munawir ditempatkan di Dapil Jombang VI, dengan nomor urut empat.
“Ini amanah partai. Tak masalah pada nomor urut berapa saya dipasang. Lebih-lebih nomor urut tak lagi penting sekarang. Yang terpenting bisa memperoleh jumlah suara sebesar BPP (bilangan pembagi pemilih), sehingga bisa menjadi wakil rakyat,” kilahnya.
Selain berkampanye saat mengantarkan koran ke langganan, Munawir juga sudah membentuk simpul-simpul sebagai kelompok relawannya. Ini diantaranya meliputi rekan-rekannya di kelompok-kelompok peternak, kelompok tani, serta jaringan PKS di tingkat kecamatan dan desa.
“Teman-teman di kelompok-kelompok ternak itu membantu saya secara sukarela. Memang sih, selama ini saya juga kerap membantu mereka, misalnya membuatkan proposal untuk permohonan program ke beberapa instansi,” kata Munawir.
Disinggung ketertarikannya ke dunia politik, Munawir mengaku itu semua bermula ketika dirinya masuk sebagai anggota PKS, pada 2005 lalu. Karena kinerja dan aktivitasnya bagus, Munawir dipercaya sebagai pucuk pimpinan PKS di tingkat kecamatan, yakni Ketua DPC PKS Kudu.
Lantas saat penyusunan daftar caleg untuk Pemilu 2014, Munawir diperintahkan maju oleh DPD PKS Jombang. Munawir ditempatkan di Dapil Jombang VI, dengan nomor urut empat.
“Ini amanah partai. Tak masalah pada nomor urut berapa saya dipasang. Lebih-lebih nomor urut tak lagi penting sekarang. Yang terpenting bisa memperoleh jumlah suara sebesar BPP (bilangan pembagi pemilih), sehingga bisa menjadi wakil rakyat,” kilahnya.
http://www.tribunnews.com/regional/2014/01/23/kisah-loper-koran-yang-mencalonkan-diri-jadi-caleg
0 komentar:
Posting Komentar