PKSBengkulu - Calon presiden Prabowo Subianto tak mau menanggapi tudingan bahwa dia pernah mendapatkan kewarganegaraan Yordania. Menurut capres yang diusung oleh Partai Gerindra, PPP, PKS, PAN, Partai Golkar dan PBB ini, tudingan tersebut merupakan kampanye hitam alias black campaign.
"Kami berpikir baik saja, black campaign itu tandanya orang panik. Orang tidak mau berpikir baik, selalu berpikir jelek. Jangan biasakan berpikir jelek. Berpikir berbuat yang baik. Jangan suka fitnah. Jangan suka menyebarkan fitnah, " kata Prabowo saat memberikan santunan kepada 1.200 anak yatim di Bogor, Jawa Barat Minggu (25/5/2014) seperti dikutip dari detik.com.
Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu pun mengaku jarang menjelek-jelekkan orang lain, bahkan kawan sendiri. Dia mengaku hal ini karena ada peran Djan Faridz, yang kini menjabat sebagai Menteri Perumahan Rakyat. Djan yang juga politisi Partai Persatuan Pembangunan itu diakui sebagai salah satu penasihat Prabowo.
"Selama saya berkawan dengan beliau (Djan Faridz), hanya kebaikan yang diberikan," kata Prabowo
"Kami berpikir baik saja, black campaign itu tandanya orang panik. Orang tidak mau berpikir baik, selalu berpikir jelek. Jangan biasakan berpikir jelek. Berpikir berbuat yang baik. Jangan suka fitnah. Jangan suka menyebarkan fitnah, " kata Prabowo saat memberikan santunan kepada 1.200 anak yatim di Bogor, Jawa Barat Minggu (25/5/2014) seperti dikutip dari detik.com.
Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu pun mengaku jarang menjelek-jelekkan orang lain, bahkan kawan sendiri. Dia mengaku hal ini karena ada peran Djan Faridz, yang kini menjabat sebagai Menteri Perumahan Rakyat. Djan yang juga politisi Partai Persatuan Pembangunan itu diakui sebagai salah satu penasihat Prabowo.
"Selama saya berkawan dengan beliau (Djan Faridz), hanya kebaikan yang diberikan," kata Prabowo
0 komentar:
Posting Komentar