Oleh Abdullah Haidir, Lc
Riyadh, Saudi
Banyak info seputar wabah ini dan beragam pandangan dalam mensikapinya. Saya coba membantu mendudukkan masalahnya.
• Arab Saudi memang merupakan Negara yang paling besar mengalami wabah penyakit akibat virus ini. Hingga tulisan ini dimuat, jumlah penderita per 1 Mei 2014 mencapai 449 pasien, sedangkan yang wafat mencapai 121 orang.
Sebenarnya ada beberapa Negara lain di Timur Tengah dan di Eropa yang mengalami kasus ini. Namun Saudi menempati jumlah terbesar.
• Ini jenis penyakit baru yang tidak dikenal. Dia merupakan pengembangan dari virus corona yang sudah ada sebelumnya. Nama resmi yang diberikan adalah MERS-CoV. Disebut juga dengan penyakit virus corona baru.
• Ini adalah jenis penyakit menular melalui pernafasan dan hingga kini belum ditemukan obatnya. Penderita yang banyak tertular adalah petugas paramedis yang biasanya berinteraksi langsung dengan pasien. Namun ada kasus di luar itu.
• Belum ada kepastian sumber dari virus ini. Karena itu info yang menyatakan bahwa virus ini berasal dari onta atau juga info yang membantahnya tidak dapat kita jadikan patokan dan sebaiknya tidak perlu disebarluaskan. Memang yang cukup kuat virus ini berasal dari hewan. Semua masih dalam taraf penelitian.
• Tidak perlu pula kita menyikapinya sebagai sebuah konspirasi dengan berbagai macam asumsi. Misalnya konspirasi untuk mengurangi jumlah orang yang umroh atau haji atau konspirasi pedagang vaksin anti virus agar dagangan mereka laku. Wabah ini memang benar adanya sedang terjadi di Arab Saudi khususnya. Bahkan menteri kesehatan Saudi belum lama dipecat karena dianggap gagal membendung wabah ini.
• Wabah penyakit yang terjadi di tengah masyarakat dalam sudut pandang keyakinan muslim adalah ujian bagi orang yang beriman serta teguran bagi orang yang jauh dari ajaran Allah Ta’ala. Dalam hadits disebutkan bahwa tidaklah seorang mu’min mengalami derita dan sakit kecuali hal tersebut akan menjadi ampunan dosa baginya. Juga disebutkan dalam hadits bahwa apabila kemungkaran merajalela, khususnya perzinahan, maka Allah akan turunkan penyakit yang tidak dikenal sebelumnya.
• Rasulullah saw mengajarkan agar orang yang berada di luar wilayah mewabahnya penyakit menular tidak mendatangi daerah tersebut dan orang yang berada di dalamnya tidak keluar.
* Namun dalam hal ini bukan berarti kita harus membatalkan rencana kepergian dan kedatangan kita ke daerah tersebut, khususnya bagi mereka yang hendak umroh atau keperluan lainnya jika ada kebutuhan. Sebab menentukan apakah daerah tsb merupakan daerah wabah yang harus kita jauhi adalah hak pemerintah setelah mempertimbangkan berbagai sisi. Dan hingga kini pihak-pihak resmi belum mengeluarkan pernyataan resmi yang melarang kita untuk mendatangi daerah-daerah tersebut (travel warning), yang ada barulah peringatan dan anjuran kehati-hatian dan melakukan antisipasi menghindari kemungkinan menularnya penyakit tersebut. Antisipasi harus, tapi khawatir berlebihan jangan.
• Bagi kita sebagai muslim, langkah terbaik adalah memohon perlindungan terus kepada Allah dengan taat beribadah, berzikir dan berdoa semoga dijauhkan dari penyakit ini. Berikutnya mengambil langkah antisipasi untuk menghindarinya sebagaimana yang banyak dianjurkan, khususnya bagi mereka yang akan umroh. Misalnya spt dalam link berikut ini.
http://www.nabawia.com/read/7896/cara-mencegah-penularan-mers-saat-berumrah.
Semoga Allah jauhkan kita dari penyakit menular…. Aamiin.
Riyadh, Saudi
Banyak info seputar wabah ini dan beragam pandangan dalam mensikapinya. Saya coba membantu mendudukkan masalahnya.
• Arab Saudi memang merupakan Negara yang paling besar mengalami wabah penyakit akibat virus ini. Hingga tulisan ini dimuat, jumlah penderita per 1 Mei 2014 mencapai 449 pasien, sedangkan yang wafat mencapai 121 orang.
Sebenarnya ada beberapa Negara lain di Timur Tengah dan di Eropa yang mengalami kasus ini. Namun Saudi menempati jumlah terbesar.
• Ini jenis penyakit baru yang tidak dikenal. Dia merupakan pengembangan dari virus corona yang sudah ada sebelumnya. Nama resmi yang diberikan adalah MERS-CoV. Disebut juga dengan penyakit virus corona baru.
• Ini adalah jenis penyakit menular melalui pernafasan dan hingga kini belum ditemukan obatnya. Penderita yang banyak tertular adalah petugas paramedis yang biasanya berinteraksi langsung dengan pasien. Namun ada kasus di luar itu.
• Belum ada kepastian sumber dari virus ini. Karena itu info yang menyatakan bahwa virus ini berasal dari onta atau juga info yang membantahnya tidak dapat kita jadikan patokan dan sebaiknya tidak perlu disebarluaskan. Memang yang cukup kuat virus ini berasal dari hewan. Semua masih dalam taraf penelitian.
• Tidak perlu pula kita menyikapinya sebagai sebuah konspirasi dengan berbagai macam asumsi. Misalnya konspirasi untuk mengurangi jumlah orang yang umroh atau haji atau konspirasi pedagang vaksin anti virus agar dagangan mereka laku. Wabah ini memang benar adanya sedang terjadi di Arab Saudi khususnya. Bahkan menteri kesehatan Saudi belum lama dipecat karena dianggap gagal membendung wabah ini.
• Wabah penyakit yang terjadi di tengah masyarakat dalam sudut pandang keyakinan muslim adalah ujian bagi orang yang beriman serta teguran bagi orang yang jauh dari ajaran Allah Ta’ala. Dalam hadits disebutkan bahwa tidaklah seorang mu’min mengalami derita dan sakit kecuali hal tersebut akan menjadi ampunan dosa baginya. Juga disebutkan dalam hadits bahwa apabila kemungkaran merajalela, khususnya perzinahan, maka Allah akan turunkan penyakit yang tidak dikenal sebelumnya.
• Rasulullah saw mengajarkan agar orang yang berada di luar wilayah mewabahnya penyakit menular tidak mendatangi daerah tersebut dan orang yang berada di dalamnya tidak keluar.
* Namun dalam hal ini bukan berarti kita harus membatalkan rencana kepergian dan kedatangan kita ke daerah tersebut, khususnya bagi mereka yang hendak umroh atau keperluan lainnya jika ada kebutuhan. Sebab menentukan apakah daerah tsb merupakan daerah wabah yang harus kita jauhi adalah hak pemerintah setelah mempertimbangkan berbagai sisi. Dan hingga kini pihak-pihak resmi belum mengeluarkan pernyataan resmi yang melarang kita untuk mendatangi daerah-daerah tersebut (travel warning), yang ada barulah peringatan dan anjuran kehati-hatian dan melakukan antisipasi menghindari kemungkinan menularnya penyakit tersebut. Antisipasi harus, tapi khawatir berlebihan jangan.
• Bagi kita sebagai muslim, langkah terbaik adalah memohon perlindungan terus kepada Allah dengan taat beribadah, berzikir dan berdoa semoga dijauhkan dari penyakit ini. Berikutnya mengambil langkah antisipasi untuk menghindarinya sebagaimana yang banyak dianjurkan, khususnya bagi mereka yang akan umroh. Misalnya spt dalam link berikut ini.
http://www.nabawia.com/read/7896/cara-mencegah-penularan-mers-saat-berumrah.
Semoga Allah jauhkan kita dari penyakit menular…. Aamiin.
0 komentar:
Posting Komentar