Yang paling
menjadi sejarah adalah perjuangan Ummi menggerakkan 300 demonstran pada masa
orde baru untuk menolak Larangan memakai Jilbab bagi muslimah.
Banyak hal yang
mengagumkan dari beliau. Saat menjadi anggota DPR yang memiliki bertumpuk
kesibukan, Ummi tidak pernah meninggalkan kebiasaan membaca Qur’an 3-5 Juz/
hari. Ummi dikenal sosok yang jarang sakit, ternyata rahasianya ada pola hidup
Ummi yang begitu sehat yaitu tidak pernah menggunakan MSG dan tidak pernah
makan makanan siap saji. Anak-anak dan suami Ummi pun selalu dimasakkan
makanan. Selain itu Ummi selalu menyempat olah raga setiap hari dan “Jalan
Kaki” adalah olah raga yang Ummi pilih. Kadang Ummi bersama suami berjalan dari
rumah menuju jalan raya sebelum berangkat kerja. Kadang Ummi juga memilih
menaiki tangga gedung DPR daripada naik lift. Hal yang tidak kalah mengagumkan
adalah kehidupan sosial ummi. Ummi pernah mengunjungi temannya yang baru
melahirkan. Sebelum pulang Ummi izin dengan suaminya untuk ke kamar mandi.
Karena sudah lama sang suami penasaran apa yang Ummi lakukan di kamar mandi,
ternyata Ummi mencuci semua popok bayi sang temannya yang sudah menumpuk. Ummi
juga menginfakkan 50 gram emas yang merupakan mahar dari sang suami kepada
orang yang membutuhkan. Ketika Umrah Ummi memberikan tas kesayangannya kepada
Ibu-ibu yang ia temui hanya karena Ibu-ibu tersebut mengatakan bahwa ia sangat
menyukai tas Ummi. Akhirnya Ummi memindahkan barang-barangnya ke kantong
plastik dan memberikan tas itu. Ummi dikenal sebagai figure sabar, pemaaf dan
tidak dendam. Banyak sekali kisah yang membuktikan itu semua. Ummi selalu
menjadi teman andalan bagi teman-temannya terutama untuk berbagi cerita. Ummi
juga tetap dikenal sebagai sosok yang sayang keluarga. Suami, anak, dan menantu
menjadi saksinya. Ummi pun mendirikan yayasan Ibu harapan dan Pesantren Ummu
Habibah sebagai sarana untuk menciptakan para penghafal Qur’an dan mengadakan
berbagai kegiatan sosial terutama untuk kaum perempuan dan anak-anak.
Selain aktif di
ranah sosial, ummi juga aktif di dunia politik. Pertama kali terjun ke politik
yaitu saat ummi diminta rekannya dlam periode PAW (pergantian antar waktu).
Pada periode 2004-2009 ummi terpilih menjadi anggota DPR RI dari daerah
pemilihan Depok Bekasi dengan Partai Keadilan yang mengusungnya. Pada periode
2009-2014 ummi kembali diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera. Ada hal yang
menarik ketika ummi menjadi anggota dewan, selain tidak mengeluarkan biaya
kampanye sendiri, ummi juga tidak pernah memakai sekalipun fasilitas dewan
untuk kepentingan pribadi. Ummi dikenal sebagai sosok yang selalu komitmen
untuk terjun langsung ke masyarakat guna menampung aspirasi mereka. Ide TNI
berjilbab pun sempat disuarakan ummi kepada panglima Laksamana TNI saat itu,
Agus Suhartono. Laksama saat itu
berjanji untuk mempertimbangkannya walaupun sampai saat ini belum
terealisasi. Banyak hal yang telah ummi lakukan ketika menjadi anggota dewan
namun tidak bisa disebutkan satu persatu. Salah satu jasa ummi yang tidak
pernah terlupakan adalah menjadi sosok mujahidah palestina di Indonesia,
bersama Kaukus Palestina ummi mencoba menembus jalur Gaza. Sempat menemukan
banyak rintangan untuk sampai namun akhirnya berbuah manis karena ummi berhasil
masuk ke Gaza walaupun hanya 8 Jam. Perjuangan terus berlanjut, ummi bersama
Viva Palestina 5 menggalang dana di Tanah Air dan mengantar langsung semua
bantuan ke Gaza. Perjuangan beliau ini telah menginspirasi banyak orang sampai
saat ini.
Setiap yang bernyawa
pasti akan mati. Kepergian ummi untuk selama-lamanya di tahun 2011
menggemparkan semua kalangan. Sosok wanita yang memang sering membahas tentang
kematian ini sejak setahun sebelum meninggal telah meninggalkan luka yang
mendalam baik bagi keluarga, sahabat, maupun masyarakat. Kesabaran, keteguhan,
kerja keras, dan akhlaknya yang bak mutiara sungguh dirindukan. Bahkan
menjelang kematian, masih banyak yang masih bisa diteladani dari ummi.
Berdasarkan cerita sang suami, Ummi mempunyai buku catatan hutang yang selalu
ia letakkan di tempat tidur dan dilihatnya setiap hari. Namun, ketika meninggal
buku itu hilang. Kemungkinan semua hutang Ummi sudah Ummi lunasi. MasyaAllah.
Dua hari menjelang
kematian, ummi mengirim sms ke salah satu akhwat:
“Ya
Rabb aku sedang memikirkan posisiku kelak di akhirat. Mungkinkah aku
berdampingan dengan Khodijah ummul mukminin? Atau Aisyah yang hafal 3500
hadits, atau Ummu Sulaim yang sabar atau Asma’ yang pandai menyiapkan kendaraan
perang suami dan menyemangati putranya untuk jihad. Ya Rabb, tolong beri
kekuatan agar bisa berbincang dengan mereka kelak di taman firdaus.”
Selamat Jalan Sang
Mutiara. Semoga engkau diberikan tempat terindah disisiNya dan diberikan rahmat
berkumpul dengan para shahabiyah J
Mela Azizah
0 komentar:
Posting Komentar