By : Roida Muniroh*
Kuminta disematkan namaku dalam doamu
Kuminta ditahan langkahku saat ku menjauh darimu
Kuminta didiamkan saat ocehanku mulai tak bermakna
Kuminta ditegur saat batasan-batasanku perlahan kulewati
Kuminta ditinggalkan jika aku mencoba untuk berani sendiri
Kuminta diberi petunjuk saat persimpangan kuhadapi
Kuminta kau marah jika kusalah
Kuminta sesali datangnya aku kalau hadirku mengecewakanmu
Kuminta terangi aku begitu kelam meniraikan pandanganku
Kuminta genggam terus tanganku agar aku tetap teguh bersamamu.
Kadang kita tak sepaham
Lisan kita senantiasa saling menyakiti
Tapi itulah untaian cinta yang kita buat
Cinta itulah yang disebut ukhuwah
Aku dan kamu
Aku dan mereka
Aku
Kita
Hadir bersama tak sekedar dengan cinta
Kita hadir berlingkup benci pun
Yah, kadang benci itu menyatukan
Benci berujung cinta
Kisah manis yang bagaimana lagi bisa mengalahkan keromantisannya
Rasa tak suka menghadirkan senang tanpa dikira
Rengutan wajah menciptakan senyum terindah saat menyambut
Siapa yang kira bahwa ada hati yang bahagia saat orang tersayang terus menegur
Seakan terluka padahal bahagia
Siapa mengira.
Yah ukhuwah itu tak selamanya terasa manis, pahitnya pasti ada
Akan tetapi bukan menjadi alasan untuk mengukir benci sedikit demi sedikit
Itulah cinta yang sebenarnya
Cinta yang tercipta bukan karena terjatuh, tapi karena dibangun
---
*)Disadur dari Suka-suka yang Nulis atas seizin penulis
Penulis adalah squad Garuda Keadilan (GK) Bengkulu yang hobi menulis dan sedang menempuh pendidikan sarjana di Universitas Bengkulu
Ilustrasi |
Kuminta disematkan namaku dalam doamu
Kuminta ditahan langkahku saat ku menjauh darimu
Kuminta didiamkan saat ocehanku mulai tak bermakna
Kuminta ditegur saat batasan-batasanku perlahan kulewati
Kuminta ditinggalkan jika aku mencoba untuk berani sendiri
Kuminta diberi petunjuk saat persimpangan kuhadapi
Kuminta kau marah jika kusalah
Kuminta sesali datangnya aku kalau hadirku mengecewakanmu
Kuminta terangi aku begitu kelam meniraikan pandanganku
Kuminta genggam terus tanganku agar aku tetap teguh bersamamu.
Kadang kita tak sepaham
Lisan kita senantiasa saling menyakiti
Tapi itulah untaian cinta yang kita buat
Cinta itulah yang disebut ukhuwah
Aku dan kamu
Aku dan mereka
Aku
Kita
Hadir bersama tak sekedar dengan cinta
Kita hadir berlingkup benci pun
Yah, kadang benci itu menyatukan
Benci berujung cinta
Kisah manis yang bagaimana lagi bisa mengalahkan keromantisannya
Rasa tak suka menghadirkan senang tanpa dikira
Rengutan wajah menciptakan senyum terindah saat menyambut
Siapa yang kira bahwa ada hati yang bahagia saat orang tersayang terus menegur
Seakan terluka padahal bahagia
Siapa mengira.
Yah ukhuwah itu tak selamanya terasa manis, pahitnya pasti ada
Akan tetapi bukan menjadi alasan untuk mengukir benci sedikit demi sedikit
Itulah cinta yang sebenarnya
Cinta yang tercipta bukan karena terjatuh, tapi karena dibangun
---
*)Disadur dari Suka-suka yang Nulis atas seizin penulis
Penulis adalah squad Garuda Keadilan (GK) Bengkulu yang hobi menulis dan sedang menempuh pendidikan sarjana di Universitas Bengkulu
0 komentar:
Posting Komentar