Dalam rangka meningkatkan kapasitas kepemimpinan, membangun kader pemimpin yang tidak terbatas diharapkan oleh Partai/Jamaah tapi juga oleh bangsa bahkan Kemanusiaan, ada beberapa hal yg bisa dilakukan, yaitu :
Pertama, Tathahhur yakni
selalu membersihkan diri. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang membersihkan dirinya, bukan "orang-orang yang bersih" karena bukan kapasitas kita menjadi thahir (bersih).
Tathahhur dalam Tanmiyah An-Nukhbah Qiyadiyah adalah selalu membersihkan diri dari 7 Trauma Persepsi (Al-Uqdah). Ketujuh trauma persepsi itu adalah yaitu :
1). Al 'Uqdah Al Inhizamiyah, yakni trauma persepsi selalu kalah kalau bertarung.
Insya Allah kita sudah sadar akan trauma ini. Sadar akan potensi diri, sadar misi diri, sadar akan tugas diri dan bahwa kemenangan hanya milik Allah dan Allah akan memberikan kemenangan kepada yang dikehendaki-Nya. Dari 138 Pilkada (2004) dengan segala kekurangan dan dengan segala kesalahan, bahkan dengan segala keluguan kita mampu menang. Sampai yang secara hitungan suara kalah, tapi secara hitungan politik dan dakwah kita menang.
(2). Al 'Uqdah Al Istihdafiyah yakni trauma persepsi merasa jadi objek terus.
Artinya kita merasa jadi sasaran terus menerus dan merasa dikepung, bila ada orang datang kita merasa dia akan "ngerjain". Akhirnya tidak bisa ofensif dan hanya bisa defensif.
(3). Al 'Uqdah Al Muamaratiyah yakni mental merasa orang-orang sedang bersekongkol melawan kita
Perasaan dikepung, perasaan mereka bersekongkol, merasa ada konspirasi, apakah lokal, nasional ataupun global secara berlebihan akan membuat kita tidak mau mengembangkan pola komunikasi kita.
(4). Al 'Uqdah Arraj'iyah yakni trauma merasa terbelakang.
Merasa kita ini anak-anak baru tumbuh, tertinggal ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya.
Padahal Allah memerintahkan "Wasari'u", berlomba-lombalah, Fastabiqul Khairat.
(5). Al 'Uqdah Salbiyah yakni trauma persepsi yang selalu berpikiran negatif.
(6). Al 'Uqdah Alkamaliyah yakni trauma persepsi cenderung perfecionist, merasa kurang ini dan kurang itu. Lebih parah jika trauma ini mempengaruhi opini orang lain (keluar) dan membuat mereka menuntut kita selalu SEMPURNA. Trauma ini yang bisa "membunuh kita sendiri". Sebab mereka menuntut yang sempurna dari kita yang tidak sempurna. Kita memang perlu menjaga citra baik, tapi citra kita sebagai manusia bukan malaikat.
(7). Al 'Uqdah Attaba'iyyah yakni trauma persepsi dari orang yang tidak mau kreatif, maunya mengikuti, pengekor. Kader adalah pemikul risalah rasul, kalau ia sendiri 'Uqdah Taba'iyyah, maka akan menjadi beban yang artinya repot menggotong diri sendiri. Repot menggotong kader yang menjadi beban. Seluruh kita harus menjadi pemilik beban.
Semoga ketujuh trauma ini bisa kita singkirkan bersama-sama sehingga kapasitas kepemimpinan kita menjadi semakin meningkat.
Disarikan dari taujih Ustadz KH. Hilmi Aminudin.
Oleh : Abu Khansa (Anak Manis Saya)
0 komentar:
Posting Komentar