Ilustrasi. Baleho PKS bertuliskan Semakin Dekan dan Melayani yang ditayangkan di liputan6.com |
Oleh :
Ibnu Abdussalam
Anggota Humas PKS Bengkulu
Katakanlah : "Inilah jalanku, aku dan orang - orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata. Maha Suci Allah, dan aku tidak termasuk orang - orang yang musyrik". (QS.Yusuf : 108)
PKS telah memilih jalan dalam kerja-kerjanya yakni berupa kerja dakwah berkhidmat untuk rakyat membangun Indonesia. Landasan khidmat PKS adalah ibadah kepada Allah dalam rangka membumikan nilai agama Islam yang luhur dan mulia, berusaha memakmurkan bumi yang telah Allah wariskan kepada umat manusia.
Dengan landasan ibadah ini, khidmat PKS pada dasarnya tidak perlu dilihat orang, tidak perlu juga dinilai oleh manusia. cukup Allah SWT yang mengetahui keikhlasan amal-amal mereka. Sebab agar amal ibadah diterima oleh Allah, persyaratan mutlak yang harus ada adalah keikhlasan kepada Allah SWT, disamping tatacaranya yang tentu tatacara yang diridhai-Nya. Jika Allah ridha, maka cukuplah itu sebagai balasan yang memuaskan.
Amal-amal khidmat PKS adalah kemurnian yang bersumber dari keikhlasanya mengabdi kepada negeri tercinta ini. Sebagai anak kandung pertiwi PKS menyadari sepenuhnya peran dan tanggungjawabnya, sehingga hal itu mendorongnya berupaya bersama-sama elemen lain memakmurkan tanah air.
Dizaman yang penuh dengan aroma pencitraan dan wajah penuh polesan saat ini tentu PKS tidak ingin amal - amalnya menjadi rusak dan terkotori penyakit ujub dan riya yang menyebabkan amal - amalnya menjadi sia - sia. Penyakit ujub adalah bangga terhadap amal - amal sendiri sehingga harus dihindari oleh pelaku - pelaku amal yang hanya berharap balasan dari Allah SWT. Selain itupula PKS tentu menghindari sikap riya dalam beramal karena sikap riya ini bisa menghanguskan amal - amal mereka dan mendapatkan murka dari Allah SWT, sebab riya termasuk bagian dari syirik yang dilarang. Melakukan suatu kerja / amal karena ingin dilihat oleh orang lain atau meninggalkan suatu kerja / amal karena orang lain adalah termasuk perkara riya.
Jalan yang ditempuh PKS adalah jalan lurus yang tegak diatas landasan agama, dan hanya berharap kepada Allah SWT bukan jalan yang dipenuhi oleh nafsu dan kesyirikan. Oleh karena itu menilik pada landasan ini, bisa dilihat pada kader - kader PKS yang senantiasa taat beragama, senantiasa menjalankan ibadah - ibadah yang diwajibkan oleh agama, menjalankan sunah dan amal unggulan serta berusaha menjauhi segala larangan agama, mengajak manusia dengan tulus untuk bertakwa dan taat kepada Allah SWT.
Dari sini, humas PKS merupakan kemurnian. Dimana ia mengabarkan jati diri PKS dalam bentuk yang sesungguhnya, mulai dari tujuan, tokoh pimpinan, kader - kader dan program-program yang dijalankan PKS. Landasan humas PKS adalah dirinya yang dengan tulus mengenalkan diri untuk bersahabat dengan siapapun tanpa polesan dan tanpa pencitraan yang dibuat - buat. PKS tidak peduli dengan celaan atau pujian orang terhadap amal - amalnya juga tidak berlaku surut jika tanpa apresiasi dari siapapun.
Tradisi gotong royong.
Humas PKS adalah kemurnian. Dimana ketika memberitakan kinerja dan amal - amal khidmatnya kepada publik bukanlah bermaksud ujub atau riya dan ingin dipuji, akan tetapi sebentuk ungkapan ajakan kepada publik dan orang lain untuk sama - sama bergotong royong beramal untuk kebaikan negeri.
Negeri ini perlu berbenah dan memerlukan peran segenap elemen masyarakat untuk bergerak dan bekerja membenahinya, agar beban pembangunan dan pemakmuran bagi negeri ini bisa terangkat bersama. Ringan sama dijinjing berat sama dipikul. Jika PKS mengabarkan aksi - aksi pedulinya kepada khalayak itu bukanlah ingin dipuji akan tetapi sebagai tanggungjawab sesama anak negeri untuk saling menanggung beban dan berusaha membantu yang kesusahan. Menunjukkannya kepada orang lain untuk sama - sama bahu membahu. Dengan demikian PKS dengan sebenar-benarnya ingin membumikan kembali tradisi gotong - royong yang menjadi sifat utama bangsa indonesia sejak zaman dahulu.
Jika ada masalah dari bangsa ini yang membutuhkan penanganan, dengan mengabarkan kerja-kerjanya, PKS ingin mengajak elemen lain untuk terlibat berpartisifasi agar permasalahan itu bisa segera teratasi. Jika ada peluang pembangunan dan pemakmuran yang terbuka dan ditangani oleh PKS, maka penyebaran informasi dari PKS merupakan kabar gembira bagi khalayak sekaligus mengajak dan memotovasi orang lain untuk berlomba - lomba melakukan kebaikan yang semisalnya maupun kebaikan dari jenis yang lainya.
Tradisi tabayun.
Humas PKS adalah kemurnian, murni dalam artian ingin menghidupkan budaya tabayun (klarifikasi) jika ada informasi yang simpang siur atau khabar fitnah yang menjatuhkan kemuliaan sesama manusia. Melalui peran humas, PKS ingin meluruskan semua kebiasaan pencitraan dan polesan kepalsuan serta fitnah membabi buta atas diri seseorang. Tradisi tabayun, apa adanya secara profesional bekerja dan mengabarkan dengan benar kondisi sesungguhnya dari suatu keadaan harus benar-benar dihidupkan ditengah - tengah masyarakat.
Tradisi nasehat menasehati.
Humas PKS adalah kemurnian. Murni dalam arti PKS tulus memberikan nasehat melaui dirinya maupun melalui media - media yang digunakannya untuk berada pada ketentuan universal yang benar dan menjauhi segala bentuk kerusakan dan kemaksiyatan di muka bumi. Melawan penyimpangan, kedzoliman, penistaan dan penindasan atas sesama umat manusia, serta mengajak pada kebaikan dan perbaikan bagi alam semesta ini. Mengajak umat manusia untuk menjadi rahmat bagi semesta alam melalui berbagai sarana dan media yang baik.
Humas PKS adalah kemurnian. Murni dengan santun dan tulus mengajak semua pihak bersaudara, bersahabat dan berbaris rapi bersama - sama menjaga NKRI, melindunginya dan menjadikannya berdaya, mampu turut serta dalam menciptakan ketertiban dunia.
Mengajak semua pihak yang simpati kepada PKS untuk bergabung bersama dalam barisan rapi para pejuang menebarkan kalimat kebaikan.
"Dan katakanlah : "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang - orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS At-Taubah : 105)
0 komentar:
Posting Komentar