Bantuan tersebut diserahkan Gatot kepada Plt Bupati Karo Terkelin Brahmana, Senin (13/10/2014). Penyerahan berlangsung di Posko Utama Pengungsi di Jalan Sisingamangaraja, Kabanjahe ibukota Karo.
"Bantuan yang sangat bermanfaat ini semoga dapat mengobati keluh kesah masyarakat yang mengungsi," ucap Gubernur yang juga kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, saat menyerahkan bantuan.
Masalah kebutuhan yang mendesak bagi para pengungsi yakni bantuan beras, karena selama pengungsian warga tidak bisa bekerja dan mencari nafkah. Apalagi stok beras di pengungsian semakin menipis. Bantuan beras dari Pemprov Sumut diharapkan dapat segera disalurkan guna menjamin kebutuhan pangan pengungsi.
Usai menyerahkan bantuan, Gatot langsung meninjau lokasi pengungsian sekaligus areal pertanian warga di Desa Gurukinayan Kecamatan Payung, yang berada di radius 5,5 km dari gunung. Di sana Gatot tidak hanya diguyur hujan abu vulkanik, namun juga disambut tangisan warga.
Kaum ibu yang menyongsong kehadiran gubernur mengadukan kerugian yang diderita akibat guyuran debu hingga menyebabkan gagal panen. "Perhatikanlah kami, kekurangan kami, bagaimana keadaan kami saat ini, air bersih juga sudah ada lagi di sini," ucap Diana Beru Ginting, salah seorang warga.
Melihat lahan pertanian yang rusak dan keluh kesah para pengungsi, Gatot meminta Pemkab Karo agar melakukan antipasi gagal panen terhadap 40 KK yang tanamannya terancam gagal panen.
"Kita minta kepada Pemkab Karo agar melakukan penyiraman terhadap tanaman guna mengantipasi gagal panen," ucap Gatot.
Bantuan anggaran Rp 400 juta dari Pemprov Sumut menurut Gatot bisa digunakan untuk operasional mobil pemadam kebakaran untuk menyiram debu di lahan pertanian, jalan maupun permukiman warga dan fasilitas lainnya. (da/detik)
0 komentar:
Posting Komentar