PKSBengkulu-Calon presiden Prabowo Subianto mengaku, tidak akan mengikuti pendekatan merakyat seperti yang dilakukan rivalnya dalan Pilpres 2014, Joko Widodo. Dia mengaku sudah melakukan hal tersebut saat menjadi prajurit maupun ketika berkiprah sebagai warga sipil dengan membela petani dan nelayan.
“Saya puluhan tahun menjadi prajurit, ditempatkan di daerah-daerah sulit tanpa pamrih. Saya diberikan pangkat terakhir jenderal, tapi bukan jenderal di belakang meja dan bukan pula jenderal yang mengabdi pada bangsa lain. Jiwa raga saya sudah saya serahkan pada ibu pertiwi,” ujarnya saat berkampanye di Medan, Sumatera Utara, Rabu (11/6/2014) siang.
Prabowo juga mengaku sangat memahami arti sebuah pengabdian. Untuk melanjutkan pengabdian itu,d ia menyerahkan sepenuhnya kepada keputusan rakyat pada Pilpres yang akan berlangsung 9 Juli mendatang.
“Saya belajar pengorban langsung dengan merasakannya, ketika komandan saya tewas tertembak dipelukkan saya. Saya paham apa itu pengabdian, jadi bukan jabatan yang saya kejar, tapi kehormatan bangsa ini, kedaulatan bangsa ini agar kita bisa bangkit,” cetusnya.
Prabowo lulus dari Akademi Militer pada tahun 1972 dan mengakhiri karir militernya dengan pangkat Letnan Jenderal TNI pada tahun 1998. Prabowo menghabiskan hampir seluruh masa dinasnya sebagai prajurit di Komando Pasukan Khusus (Kopasus) TNI AD. (okezone.com)
0 komentar:
Posting Komentar