Bengkulu-Sebuah agenda yang melibatkan pemuda di Bengkulu, Ahmad Syaikhu dan rekan PKS bersama penyelengara Gema Keadilan Bengkulu mengadakan temu bareng pemuda Milenial Bengkulu di kafe Foodpedia, Jl. Meranti No.2, Sawah Lebar, Kec. Ratu Agung, Kota Bengkulu.
Momen istimewa bertema "Peran Generasi Milenial dalam mewujudkan Demokrasi yang Berkeadilan demi Kemajuan Bangsa" yang mengundang berbagai elemen pemuda, mulai dari sayap partai, OKP, BEM se-Bengkulu, serta komunitas pemuda di Bengkulu tersebut turut dihadiri oleh Ahmad Fathul Bari, Wakil Sekjen PP PKS Indonesia, Kabid Kepemudaan DPTW PKS Bengkulu, Dr. Sukirdi, Ketua DPTW PKS, H. Sujono, dan Ketua Gema Keadilan, Hadi Pratama yang dibersamai oleh Presiden PKS Indonesia, Ahmad Syaikhu.
Dalam sambutan pertama oleh ketua panitia penyelenggara, Hadi Pratama menyampaikan, "bahwa momen ini dilatarbelakangi oleh peran penting pemuda dalam sejarah Indonesia, terkhusus hari ini adalah peran penting pemuda di Bengkulu. Kita harus membedah tema tentang demokrasi hari ini guna mencapai titik temu dari berbagai prespektif mengenai demokrasi dan peran sentral pemuda dalam membawa perubahan, di mana konklusi momen ini adalah lahirnya semangat juang pemuda."
Talkshow Temu Milenial ditengahi atau dimoderatori oleh motivator muda Bengkulu, Tafsili. Narasumber Ahmad Fathul Bari menyampaikan kepada pemuda Milenial Bengkulu.
"Ketahuilah bahwa Milenial dan Gen Z adalah basis elektoral yang dapat mengubah bangsa lebih baik. Sistem demokrasi menyerahkan sepenuhnya kekuatan untuk berkuasa itu melalui tangan partai politik, maka pemuda harus menjadi aktor dalam mengkritisi, melek politik bukan apolitis, dan ikut terlibat dalam pengawasan serta berperan dalam mempengaruhi proses politik di negeri ini."
Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, memaparkan, "generasi Milenial atau pemuda adalah masa-masanya paling bugar dan bergairah dalam bergerak, maka kita harus peduli dengan demokrasi di Indonesia, kebijakan-kebijakan yang ada sekarang akan memengaruhi kondisi masyarakat."
Beliau juga menambahkan, "PPN sekarang telah naik dari 10% mencapai 13% melalui RUU-HPP yang disahkan menjadi Undang-Undang dalam Sidang Paripurna hari ini, Kamis (07/10/2021). Di lain sisi, pemilik modal yang menanam saham, mendapat deviden, pajaknya 0%. Maka, kenapa harus terlibat dalam politik dan demokrasi, tak lain karena kebijakan yang ada akan mengarahkan kita pada masa depan."
"Oleh karena itu, pemuda sekarang harus bergairah dan berkualitas serta peka terhadap permasalahan yang ada demi menyongsosng berkah bonus demografi di 2045," tutup Ahmad Syaikhu.
0 komentar:
Posting Komentar