RIHLAH YANG MENGINSPIRASI
Nur Khairudin·19 Desember 2015
Nur chairudin Ka.BKO DPW PKS Bengkulu Th. 2010-2015 |
“Banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari kegiatan Rihlah ke negeri jiran ini. Hal-hal unik dan inspiratif yang manambah wawasan kita.
“Kita menginginkan bahwa setiap kader memiliki wawasan yang luas, wawasan Internasional, wawasan universal, bukan hanya pada tataran verbal dan wacana semata, tapi pada visual dan pengalaman nyata.” Demikian pernyataan salah seorang pengurus DPW, Ibrahim, ketika ditanya apa tujuan dan target mengadakan rihlah pengurus DPW periode yang telah berlalu.
Berangkat dari Bengkulu pada hari Kamis 17 Desember 2015, rombongan menuju bandara Hang Nadim Batam. Menikmati pemandangan Kepulauan Riau dari udara sungguh penngalaman pertama bagi sebagian peserta yang berjumlah 11 orang dari rencana 14 orang tersebut, yang memang baru pertama melakukan perjalanan Rihlah ke Luar Negeri.
Dari Batam, rombongan menuju ke Kuala Lumpur, lagi-lagi kita menemui pengalaman baru dimana pemeriksaan dokumen dan barang di bandara Internasional demikian ketatnya. Sidik jari, paspor, foto wajah peserta satu persatu diperiksa. Bahkan air minum putih dalam kemasan pun diantara peserta yang tidak menyangka dilarang, harus dibongkar dan dikeluarkan dari tas bawaanya dan dbuang.
Tentu saja ini pelajaran buat yang belum pernah dan akan melakukan perjalanan antar negara.
Pimpinan travel telah menentukan hotel tempat rombongan menginap, yaitu di Le Village China Town Kuala Lumpur. Sebuah kampung wisata unik yang didominasi etnis China. Tentu saja membuat para rombungan harus berjalan keluar komplek untuk mendapatkan makanan yang tidak meragukan untuk sarapan, makan siang dan makan malam.
Alhamdulillah diluar komplek China Town banyak tersedia rumah makan dari etnis Arab, India Muslim, masakan khas Malaysia bahkan masakan Padang . Membuat rombongan tidak kesulitan sekaligus berjalan-jalan menikmati gemerlapnya suasana perkotaan Kuala Lumpur.
Pengalaman lain yang berkesan bagi para peserta adalah ketika harus bertransaksi dengan uang Ringgit yang nilainya lebih dari Rp.3000 per-1 Ringgitnya. Kadangkala sebagian peserta merasa harga-harga murah, kaos T-shirt Cuma 6 ringgit 10 ringgit, baru sadar jika dirupiahkan ternyata lebih mahal dari harga barang yang sama di negeri Rupiah. Di salah satu kios penukaran uang (money changer) deretan nilai uang kita sungguh “njomplang” dengan nilai tukar negara-negara lain. Yang hampir sama dengan rupian adalah uang Vietnam (Dong). Kalau Dolar atau Ringgit di buat angka 1, umpama 1 dolar = sekian rupiah, maka untuk Rupiah dan Dong harus ditulis 1.000.000 = sekian dolar atau sekian ringgit. Sebuah “PR” bagi para penentu kebijakan bangsa ini kedepan.
Masih banyak lagi pengalaman inspiratif yang tentu saja terlalu panjang lebar jika harus kita uraikan disini. Seperti tindakan prioritas para petugas bandara bagi lansia, balita dan penyandang cacat, yang belum ditemui sebagian peserta kecuali di negeri jiran. Negara Malaysia yang menjadikan Islam sebagai Agama negara, namun kebebasan warganya yang multi etnik demikian bebas dan terbuka. Kemampuan warganya dari usia anak-anak dalam berbahasa Inggris telah demikan merata dan biasa. Tak satupun peserta yang menemukan bilbaord ataupun iklan rokok disepanjang perjalanan dan sangat langka/jarang menemukan orang merokok. Jangan harap menemukan sampah hanyut apalagi tersangkut di sungai yang melintas ditengah kota, airnya cukup jernih, bersih dan semua pinggiranya ditembok kokoh. Minum dan makan qurma gratis di halaman depan masjid saat menjelang shalat Jum’at dan lain-lain.
Jika kita mencari kekurangan dan kelemahan, tentu ada saja dimanapun dan sipapun itu. Namun hal-hal positif yang bisa mengispirasi peserta, itulah salah satu manfaat dari perjalanan rihlah ini.
“Satu hal yang menjadi catatan peserta dalam kegiatan rihlah ini adalah perlunya ditingkatkan kualitas komunikasi, keterbukaan, koordinasi, dan klarifikasi.” Demikian komentar evaluasi beberapa peserta.
Namun terlepas dari semua itu, semua peserta sangat berterimakasih dan apresiatif atas kebijakan pimpinan dalam mengadakan rihlah ke luar negeri ini. Jazakallah hairan katsiran semoga Allah meridhoi kita semua, semoga berikutnya ada program yang lebih mulia, Umroh misalnya seperti yang diprogramkan DPD Bengkulu Utara. Wallahu a’lam bishawwab.
Nurkhairudin 201215
0 komentar:
Posting Komentar