-

  • Latest News

    Rabu, 21 Januari 2015



    PKSBengkulu.org - BANJARMASIN (20/1) – DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengusulkan kawasan Pegunungan Meratus menjadi taman nasional. Saat ini kawasan yang berstatus hutan lindung dan sebagiannya berlabel hutan produksi itu, sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Demikian kata Anggota Komisi II DPRD Kalsel Riswandi kepada pewarta saat dihubungi di Banjarmasin, Senin (19/1).

    “Kami mengajak agar daerah memperjuangkan itu (usulan Meratus menjadi Taman Nasional) ke Jakarta. Dengan begitu, ekosistem Meratus tetap terjaga,” ujar Riswandi.

    Menurut Riswandi, usulan itu tidak lepas dari upaya menjaga ‘lantai hutan tropis’ milik Kalsel tersebut. Plasma noktah yang terhimpun dalam keanekaragaman hayati di Pegunungan Meratus tetap terjaga kelestariannya.

    “Soal menjaga lingkungan ini, khususnya taman nasional, kan bukan lagi sekadar isu nasional. Tetapi sudah mendunia. Banyak plasma noktah keanekaragaman hayati terdapat di Pegunungan Meratus,” tambah Riswandi.

    Pegunungan Meratus mencakup delapan kabupaten di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan, antara lain Hulu Sungai Tengah (HST), Balangan, Hulu Sungai Selatan (HSS), Tabalong, Kotabaru, Tanah Laut, Banjar dan Tapin.

    “Di Kalsel Pegunungan Meratus tercatat 1,8 juta hektar lebih,” tutur legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

    Riswandi merinci lantai hutan melingkupi seluas 1,4 juta hektar, lalu hutan produksi 1,4 juta ha, dan hutan konversi mencapai 213 hektare lebih.

    “Saat ini, kawasan hutan Meratus statusnya banyak tumpang tindih. Apalagi sekarang pertambangan batubara dan perkebunan kelapa sawit lagi lesu, kan bisa kita usulkan Meratus jadi taman nasional saja,” ujarnya.

    Meratus, lanjut Riswandi, dengan kekayaan hayati dan vegetasi di dalamnya memiliki keistimewaan yang luar biasa. Hutan tropis yang menjadi paru-paru Kalsel itu secara dominan dihuni meranti putih, meranti merah, agathis, kanari, nyatoh, medang, durian, gerunggang, kempas, dan belatung.

    “Jadi, Meratus itu jangan diartikan berada di kawasan Hulu Sungai saja, tapi juga berada di kawasan Batulicin dan Kotabaru,” katanya.

    Ia lantas membandingkan Pegunungan Meratus dengan Taman Nasional Tanjung Putting di Kalimantan Tengah (Kalteng) yang menawarkan eksotisme hewan primata, seperti bekantan dan orangutan. Sementara di Kalsel, sambung Riswandi, justru memiliki lebih banyak ragam flora dan fauna yang dapat dimanfaatkan untuk kemaslahatan masyarakat, seperti investasi dari dunia Internasional untuk kepentingan penelitian flora dan fauna.

    Seperti diketahui, wilayah Kalimantan Selatan membentang sepanjang 600 kilometer dari arah tenggara, lalu berbelok ke utara hingga perbatasan Kalimantan Timur. Kenampakan alam provinsi ini semakin istimewa dengan hadirnya ‘Sabuk Hijau’ Meratus yang membelah Kalimantan Selatan menjadi dua.

    Foto: https://c2.staticflickr.com
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top