PKSBengkulu-Anggota DPR RI dari Fraksi Keadilan Sejahtera (PKS), Abdul Fikri, meninjau sejumlah titik tanah bergerak. Dari hasil peninjauannya, ia mendesak pemerintah daerah maupun pusat untuk secepatnya mengantisipasi dan menanggulangi titik-titik yang rawan longsor akibat tanah bergerak tersebut.
"Kita tentu tidak ingin peristiwa tanah longsor yang menelan banyak nyawa seperti yang terjadi di Banjarnegara terjadi juga di Kabupaten Tegal maupun tempat-tempat lainnya. Pemerintah Daerah maupun Pusat harus segera mengantisipasi titik-titik yang rawan longsor akibat tanah bergerak tersebut," kata Fikri saat ditemui di Desa Sokasari (03/01).
Setidaknya ada tiga desa yang dilanda tanah bergerak, yakni Desa Begawat, Sokasari, dan Desa Dukuh benda. Semuanya di Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. Warga cemas hujạn yang terus mengguyur membuat menyebabkan tanah bergerak. Bahkan di sejumlah titik terjadi longsor sehingga mengancam menimbun perumahan warga.
Warga bersama TNI sudah berupaya menahan longsoran tanah dengan karung-karung bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal yang diisi pasir, itupun belum maksimal karena keterbatasan tenaga dan dana.
Fikri menuturkan bahwa dalam sistem perencanaan pembangunan nasional, ada alokasi anggaran yang đisediakan untuk mengantisipasi dan menanggulangi bencana yang jumlahnya cukup memadai. "Jangan sampai dana untuk penanggulangan bencana yang digelontorkan untuk daerah berkurang," kata Fikri.
Salah seorang Pamong Desa Sokasari, Ulumudin, mengaku warga di desanya cemas karena tanah di sekeliling rumah warga di RW 2 kerap mengalami pergerakan. "Pokoknya setiap ada hujan besar tanahnya bergerak dan berubah, padahal di daerah rawan longsor ini ada 120 Keluarga," kata Ulumudin. (da/fraksipks.or.id)
"Kita tentu tidak ingin peristiwa tanah longsor yang menelan banyak nyawa seperti yang terjadi di Banjarnegara terjadi juga di Kabupaten Tegal maupun tempat-tempat lainnya. Pemerintah Daerah maupun Pusat harus segera mengantisipasi titik-titik yang rawan longsor akibat tanah bergerak tersebut," kata Fikri saat ditemui di Desa Sokasari (03/01).
Setidaknya ada tiga desa yang dilanda tanah bergerak, yakni Desa Begawat, Sokasari, dan Desa Dukuh benda. Semuanya di Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. Warga cemas hujạn yang terus mengguyur membuat menyebabkan tanah bergerak. Bahkan di sejumlah titik terjadi longsor sehingga mengancam menimbun perumahan warga.
Warga bersama TNI sudah berupaya menahan longsoran tanah dengan karung-karung bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal yang diisi pasir, itupun belum maksimal karena keterbatasan tenaga dan dana.
Fikri menuturkan bahwa dalam sistem perencanaan pembangunan nasional, ada alokasi anggaran yang đisediakan untuk mengantisipasi dan menanggulangi bencana yang jumlahnya cukup memadai. "Jangan sampai dana untuk penanggulangan bencana yang digelontorkan untuk daerah berkurang," kata Fikri.
Salah seorang Pamong Desa Sokasari, Ulumudin, mengaku warga di desanya cemas karena tanah di sekeliling rumah warga di RW 2 kerap mengalami pergerakan. "Pokoknya setiap ada hujan besar tanahnya bergerak dan berubah, padahal di daerah rawan longsor ini ada 120 Keluarga," kata Ulumudin. (da/fraksipks.or.id)
0 komentar:
Posting Komentar