Jakarta
– Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemebdikbud) telah berjanji
untuk melakukan pemaparan finalisasi hasil uji publik Kurikulum 2013
yang dilaksanakan sekitar satu bulan lalu pada awal januari tahun 2013
ini.
“Saya meminta Kemendikbud segera melakukan pemaparan hasil uji publik kurikulum 2013 di gedung DPR yang terhormat ini sebagai upaya mengevaluasi dan akuntabilitas pelaksanaan Uji Publik Kurikulum 2013, dan mendalami signifikansi hasilnya terhadap penyempurnaan Kurikulum 2013,” kata Anggota DPR Komisi X Herlini Amran di Komplek DPR, Rabu (10/01).
Legislator PKS tersebut berharap pemaparan yang akan dilakukan ini untuk membuktikan bahwa Kemendikbud benar-benar serius merancang kurikulum 2013 ini, bukan seperti yang di anggap masyarakat sebagai kegiatan formalitas semata.
Sebelumnya, Uji publik sendiri berhasil menjaring sekitar 7.000 masukan. Kepala Pusat Informasi dan Humas (PIH) Kemendikbud Ibnu Hamad pada hari Selasa (01/01), menyebutkan bahwa Mendikbud Mohammad Nuh dalam rapat pimpinan Jumat akhir pekan lalu sudah menginstruksikan agar kepala Balitbang Kemdikbud melakukan finalisasi atas hasil uji publik tersebut. “Targetnya tanggal 3 Januari sudah ada finalisasi di internal Kemendikbud. Hasil itulah yang nantinya dibawa kepada tim narasumber kurikulum tanggal 4 Januari untuk pengambilan keputusan,” kata Ibnu.
Herlini berharap, jangan sampai masalah yang paling vital dalam membangun karakter bangsa ini dianggap tidak serius oleh Pemerintah. “IPM Indonesia sudah jeblok, kalau Pemerintah masih tidak segera berbenah akan terus makin jeblok IPM indonesia,” tuturnya.
Legislator asal Wilayah Pemilihan Kepulauan Riau ini, juga ini juga tidak bosan-bosan meminta Mendikbud segera memberikan laporan evaluasi perkembangan kurikulum pendidikan yang lalu kepada Komisi X DPR sebelum menjelaskan kepada publik setiap hasil penelitian kurikulum, sekolah rintisan kurikulum, model kurikulum, dan bahan kebijakan yang dibiayai anggaran tersebut.
“Kenapa saya terus meminta evaluasi kurikulum yang lalu, karena evaluasi tersebut penting untuk kita sebagai upaya kita memiliki patokan-patokan apa saja yang perlu dan akan kita tingkatkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kurikulum 2013 kedepan nya dan selain juga anggaran perubahan kurikulum yang sangat besar,” pungkasnya.
“Saya meminta Kemendikbud segera melakukan pemaparan hasil uji publik kurikulum 2013 di gedung DPR yang terhormat ini sebagai upaya mengevaluasi dan akuntabilitas pelaksanaan Uji Publik Kurikulum 2013, dan mendalami signifikansi hasilnya terhadap penyempurnaan Kurikulum 2013,” kata Anggota DPR Komisi X Herlini Amran di Komplek DPR, Rabu (10/01).
Legislator PKS tersebut berharap pemaparan yang akan dilakukan ini untuk membuktikan bahwa Kemendikbud benar-benar serius merancang kurikulum 2013 ini, bukan seperti yang di anggap masyarakat sebagai kegiatan formalitas semata.
Sebelumnya, Uji publik sendiri berhasil menjaring sekitar 7.000 masukan. Kepala Pusat Informasi dan Humas (PIH) Kemendikbud Ibnu Hamad pada hari Selasa (01/01), menyebutkan bahwa Mendikbud Mohammad Nuh dalam rapat pimpinan Jumat akhir pekan lalu sudah menginstruksikan agar kepala Balitbang Kemdikbud melakukan finalisasi atas hasil uji publik tersebut. “Targetnya tanggal 3 Januari sudah ada finalisasi di internal Kemendikbud. Hasil itulah yang nantinya dibawa kepada tim narasumber kurikulum tanggal 4 Januari untuk pengambilan keputusan,” kata Ibnu.
Herlini berharap, jangan sampai masalah yang paling vital dalam membangun karakter bangsa ini dianggap tidak serius oleh Pemerintah. “IPM Indonesia sudah jeblok, kalau Pemerintah masih tidak segera berbenah akan terus makin jeblok IPM indonesia,” tuturnya.
Legislator asal Wilayah Pemilihan Kepulauan Riau ini, juga ini juga tidak bosan-bosan meminta Mendikbud segera memberikan laporan evaluasi perkembangan kurikulum pendidikan yang lalu kepada Komisi X DPR sebelum menjelaskan kepada publik setiap hasil penelitian kurikulum, sekolah rintisan kurikulum, model kurikulum, dan bahan kebijakan yang dibiayai anggaran tersebut.
“Kenapa saya terus meminta evaluasi kurikulum yang lalu, karena evaluasi tersebut penting untuk kita sebagai upaya kita memiliki patokan-patokan apa saja yang perlu dan akan kita tingkatkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kurikulum 2013 kedepan nya dan selain juga anggaran perubahan kurikulum yang sangat besar,” pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar