-

  • Latest News

    Sabtu, 03 Juni 2017

    Safari Ramadhan, Khidmat adalah Kebutuhan Seorang Mukmin


    Ustad Alamsyah, M.T.Pd Sekretaris DPW PKS, Menyampaikan taujihnya dihadapan Kader-Kader Seluma

    Assalamu'alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakattuh
    ba'da tahmit wa Shalawat.
    Sebuah riwayat,meriwayatkan ,
    Abu Hurairah Sedang i’tikaf di masjid nabawi, tak kala abu Hurairah tidak mendapatkan saudaranya i’tikaf di Masjid, kemudian ia mendatangi, dan memilih membantu saudaranya,
    kemudian saudaranya bertanya kepada Abu Hurairah, kenapa ia meninggalkan I’tikaf nya di Masjid Nabawi,
    “Manusia yang paling dicintai Allah adalah yang paling memberikan manfaat bagi manusia. Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusuhanya dari orang lain, membayarkan utangnya atau menghilangkan raa laparnya. Sungguuh aku berjalan Bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai dari pada beri’tikaf dimasjid Nabawi- selama sebulan penuh”.
    (HR. Thabrani di dalam Al Mu’jam Al kabir no 13280, Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadist ini hasan sebagaiman disebutkan dalam shahih Al Jaami’ no 176)
    Dari kisah diatas dapat kita ambil kesimpulanya, bahwa berkhitmad (bermanfaat) untuk orang lain, sesungguhnya memiliki pahala yang lebih besar, maka kita tidak boleh ragu dengan dakwah yang kita kerjakan, apalagi kita melakukanya secara komunal atau berjama’ah, yang tentu nilainya lebih besar dimata Allah Subhana wa ta'alla.
    Kita tidak pernah tahu akhir dari perjalanan hidup kita, akn berrakhir seperti apa, dan bagaimana, maka orang tenang hatinya adalah orang yang hati selalu siap kapan Allah Subhana wa ta'alla  memanngilnya.
    Kita lihat sejarah manusia, bagaimana kemudian Allah Subhana wa ta'alla murka kepada Iblis hanya karena satu kesalahan saja. Apa kesalahan Iblis, dia hanya tidak mau sujud dihadapan Nabi Adam,karena nabi dianugrahi ilmu. Kesombongan Iblis membuat Allah Subhana wa ta'alla murka, faktor kesombongan ini penyebab Iblis tidak mau kepada Nabi Adam, namun kesalahan yang teramat Mutlak, Iblis tidak mau mematuhi perintah Allah Subhana wa ta'alla.
    Hanya karena satu kesalahana Nabi Adam juga terusir dari surga, karena satu kesalahan itu, yaitu memakan buah Quldi, kemudian Allah SWT keluarkan dari surga tidak sebatas itu saja, Allah lecutkan pakaianya serta dipisahkan dari Istrinya dalam waktu yang cukup lama.
    kita lihat kisah nabi Yunus AS, kesalahanya Cuma satu, yaitu ketika umatnya nabi Yunus melakukan maksiat kemudian Allah Subhana wa ta'alla  turunkan azab, namun nabi Yunus belum diperintahkan Allah SWT untuk pergi, nabi Yunus Sudah pergi meninggalkan umatnya. Kemudian Allah Subhana wa ta'alla takdirkan masuk kedalam laut dan dimakan Ikan paus.
    Masalahnya adalah berapa banyak kesalahan – kesalahan yang kita perbuat, apakah masih panjang perjalanan waktu untuk membalas semua kesalahan kita. Maka bagi orang-orang yang berimanlah yang tahu bagaiman memanfaatkan waktu dengan maksimal, bagaimana ia beramal dengan baik, hanya orang beriman yang tahu persis ketika ia beritikaf di masjid Nabawi hanya mendapatkan Pahala itikaf di Masjid Nabawi, dia melihat saudaranya sedang dalam kesulitan, kemudian dia membantunya, dan dia mendapatkan pahala 10 kali lipat pahala Itikaf dari apa yang ia lakukan.
    Orang yang terbaik indikatornya sederhana saja, sebaik-baiknya manusia, adalah orang  yang berbuat baik terhadap tetangganya.
     Oleh karena itu menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, itu bukan pilihan tetapi menjadi kebutuhan, hanya orang-orang beriman yang diperintah melaksanakan shalat. Kalau kita definisikan,
    Muslim itu menjadikan Kewajiban atas dasar Perintah, ketika dia ingat dan sadar baru kemudian dia melaksanakan kewajiban.
    Sementara Mukmin melaksanakan kewajiban karena ia bener-bener butuh bukan sebatas kewajiban. Kalau muslim melaksanakan Shalat sendiri sekedar menggugurkan kewajiban, tapi mukmin melaksanakan shalat karena ia butuh, maka ia akan meningkatkan kebutuhan untuk menjadi bertaqwa, karena orang bertaqwa itu  merupakan “habit” / kebiasaan, shalatnya menjadi kebiasaan, tilawahnya menjadi kebiasaan, infak dan sodaqohnya menjadi kebiasaan.
    Para ulama sepakat bahwa, yang disebut taqwa ialah Allah Subhana wa ta'alla tidak menemukaan hambanya melakukan maksiat kepadanya. Orang-orang yang beriman ketika diperintahkan oleh Allah SWT dengan harapan apa-apa yang diperintahkan Allah Subhana wa ta'alla Menjadi Kebiasaan.
    Allah akan membalas atas apa semua yang telah kita lakukan, tidak pernah tertukar, setiap orang berbuat baik sesungguhnya ia berbuat baik untuk dirianya sendiri. Kenapa kita bisa memiliki yakinan, sebagaiman yakinya kita kepada tukang cukur rambut, saat memotong rambut, yakin bahwa ia tidak akan berbuat yang membahayakan kita, padahal pisau cukur seyogyanya dekat dengan urat leher kita , bahkan kita dapat tidur nyaman saat rambut kita dicukur.
    Kenapa kita tidak bisa yakin akan janji-janji Allah Subhana wa ta'alla ? Bahwa sesungguhnya Allah berjanji barang siapa yang meringankan urusan saudaranya, maka Allah akan permudah urusanya didunia dan akherat. Oleh karena itu memposisikan diri kita menjadi kader dakwah itu merupakan sebuah kebutuhan. 
    wallahua'alam

    Ustad Alamsyah, M.T.Pd
    Sekretaris DPW PKS Bengkulu
    6 Ramadhan 1438 H / 1 juni 2017
    (Agenda Safari Ramdhan di Desa Padang Merbau, Seluma Selatan

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: Safari Ramadhan, Khidmat adalah Kebutuhan Seorang Mukmin Rating: 5 Reviewed By: pksbengkulu
    Scroll to Top