-

  • Latest News

    Minggu, 05 Juni 2016

    Tarhib Ramadhan, Ustadz Iwan Setiawan Ingatkan Kader PKS Kokohkan Syarat Wujudkan Kepemimpinan

    Suasana Tarhib Ramadhan PKS di Masjid Takwa Anggut Kota Bengkulu

    PKSBengkulu, KOTA BENGKULU - Acara tarhib ramadhan DPD PKS Kota Bengkulu pada Sabtu (4/6/2016) siang tadi diisi dengan tabligh akbar. Bertindak sebagai penceramah pada tabligh akbar tersebut Ustadz Iwan Setiawan, Lc dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS mengingatkan kader-kader PKS agar terus menguatkan syarat-syarat mewujudkan kepemimpinan.

    Dalam ceramah dihadapan ratusan kader dan simpatisan PKS terebut, Ustadz Iwan menyebutkan setidaknya ada 4 point yang senantiasa harus ada dan selalu dikokohkan oleh kelompok pejuang kebenaran seperti PKS.

    Pertama, kekuatan kemauan yang tidak boleh hilang. Setiap dai harus tetap memiliki kemauan yang kuat dalam rangka mewujudkan perubahan. "Kemauan ini tidak boleh hilang, ingatlah kisah pemuda penghuni gua yang tertidur selama 350 tahun. Mereka beriman dan punya kemauan untuk merubah keadaan yang penuh kemusrikan waktu itu. Di tempat yang aman, yakni di dalam gua, mereka berdiskusi tentang rencana-rencana perubahan yang akan mereka lakukan, tapi ditengah kemauan dan niat mereka itu, Allah tidurkan mereka di dalam gua. Dan tiba-tiba ketika mereka terbangun, apa yang mereka inginkan itu sudah Allah wujudkan. Manusia sudah banyak yang beriman kepada Allah. Meski mereka tidak menjalankan kemauan itu, namun Allah SWT yang menjalankannya," papar Ustadz Iwan.

    Yang kedua,loyalitas yang tak pernah tergoyahkan. Setiap dai harus loyak dengan sepenuhnya kepada fikroh dan kebenaran yang diusung. Ia tak boleh goyah sedikitpun dalam rangka memperjuangkan kebenaran dan cita-citanya. Hingga tujuan itu tercapai atau ia syahid dalam memperjuangkannya, tidak bisa kompromi dengan keadaan sesulit apapun, seorang dai harus tetap loyal pada kebenaran itu.

    Ustadz Iwan mengingatkan kokohnya loyalitas sahabat Abu Ayub Al Anshori, yang meyakini kebenaran nubuwat Nabi tentang bakal di taklukannya konstantinopel. Nabi Muhammad menyebutkan Konstantinopel akan ditaklukan oleh pemimpin pasukan yang terbaik dengan pasukan yang terbaik dari pasukan kaum muslimin. Abu Ayub berharap ia adalah orangnya. Ia berusaha mewujudkan nubuwat Nabi tersebut, namun ketika ia menyadari bahwa ia dan pasukannya tidak akan mampu menaklukan Konstantinopel, maka sebelum meninggal ia berpesan agar jenazahnya dimakamkan di lokasi terjauh yang bisa dijangkau kaum muslimin dalam menaklukan tanah Konstantinopel.

    "Loyalitas akan keyakinan dan kebenaran seperti yang dimiliki Abu Ayub inilah yang harus tetap teguh jangan sampai hilang," terang Ustadz Iwan selanjutnya.

    Yang ketiga adalah jiwa pengorbanan yang jugaharus terus  ada. Jiwa pengorbanan terutama korbanan persaan adalah sesuatu yang berat namun wajib terus dilakukan oleh dai. "Pada dasarnya pengorbanan yang berat adalah mengorbankan perasaan, mengorbankan sesuatu yang paling dicintai dari dunia ini merupakan beban perasaan yang harus kuat dirasakan. Setiap perjuangan pasti memerlukan pengorbanan. Puasa ini adalah tempatnya jiwa kita ditempa. Kita berkorban demi ketaatan kepada Allah, berzakat dan bersedekah dalam rangka mengikis rasa cinta kita kepada dunia, dan semua tunduk karena Allah SWT," Ustadz Iwan.

    Lebih lanjut, Ustadz Iwan menjelaskan bahwa dari asal katanya, ramadhan berarti membakar, yang dalam kaitan ini adalah membakar  hawa nafsu. Nasfu dididik dan ditundukkan dengan puasa, hati dilembutkan dengan tilawah Al-Qur'an, sholat menjadikan manusia makhluk yang benar-benar menghamba hanya kepada Allah SWT. Inilah bulan ramadhan yang harus dimaksimalkan dalam rangka menempa umat islam agar menjadi orang-orang yang bertakwa.

    Sedangkan syarat mewujudkan kepempinan umat islam yang keempat adalah hendaknya setiap dai mengetahui prinsip-prinsip dakwah dalam kelompoknya, meyakini prinsip tersebut dan menghormatinya. Hal ini akan menjadikan seorang dai terlindung dari ketergelinciran pemahaman, kesalahan dalam berjuang, atau menawar-nawar dan berkompromi dengan kebatilan karena tak memahami prinsip, dan lebih buruk lagi terlindung dari sikap menipu diri sendiri.

    "Seorang dai harus menguatkan syarat-syarat itu semua dalam rangka mewujudkan kepemimpinan islam yang didamba-dambakan, dan bulan ramadhan ini mari kita maksimalkan amal ibadah dan penghambaan kita, hanya orang-orang yang menghamba dengan sungguh-sungguh, mengekang hawa nafsu, membersihkan diri dengan zakat, melembutkan hati dengan tilawah yang patut mendapatkan kemenangan berupa hari yang fitri pada lebaran nanti," pungkasnya. (**)
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: Tarhib Ramadhan, Ustadz Iwan Setiawan Ingatkan Kader PKS Kokohkan Syarat Wujudkan Kepemimpinan Rating: 5 Reviewed By: Redaksi
    Scroll to Top